![]() |
Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michel Edy Hariyanto |
BANYUWANGI, JAVATIMES – WAkil Ketua DPRD Banyuwangi Michel Edy Hariyanto menjadi sorotan publik usai pernyataannya dalam kanal YouTube JTV Banyuwangi yang menyebut bahwa institusi Kepolisian Republik Indonesia bisa disetir dan diarahkan. Pernyataan itu memantik reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat Amir Makruf Khan, yang menilai hal ini sebagai potensi darurat kepercayaan terhadap lembaga kepolisian.
Amir menyebut bahwa Michel, sebagai pejabat publik sekaligus pimpinan partai besar, semestinya menjaga pernyataan dan tidak melontarkan tudingan serius tanpa dasar yang kuat. Terlebih, kata Amir, pernyataan itu muncul saat DPRD dan publik tengah disorot karena dugaan kelalaian penanganan bekas galian tambang C yang telah menelan korban jiwa.
Kalau kepolisian dianggap bisa disetir oleh pihak tertentu, lalu bagaimana masyarakat bisa percaya terhadap penegakan hukum? Ini bukan tuduhan main-main, dan harus segera diluruskan, tegas Amir dalam pernyataannya, Rabu (23/4/2025).
Amir juga mempertanyakan langkah Michel yang diduga mengerahkan ribuan kader partai untuk menyerang balik kritik terhadap dirinya, menyusul viralnya kasus tambang C tak direklamasi yang dikawal oleh kelompok masyarakat IWB dan Pasopati. Padahal menurut Amir, fokus utama harusnya pada penyelamatan lingkungan dan penegakan aturan, bukan mengalihkan isu menjadi persoalan pribadi.
Apakah tambang itu milik partai atau pribadi Michel? Apakah korban jiwa akibat kubangan itu bukan tanggung jawab pejabat daerah? Jangan malah memobilisasi massa hanya untuk membela citra, ucap Amir.
Ia juga mendesak agar Michel membuktikan tuduhannya terhadap institusi kepolisian dengan melapor ke Propam Polda atau Mabes Polri. Jika tidak, ujar Amir, maka yang terjadi adalah pembentukan opini liar yang berbahaya dan melemahkan institusi negara.
Kalau ada oknum polisi yang disetir, laporkan. Kalau tidak, ini hanya tuduhan sepihak yang bisa merusak kepercayaan publik, tegasnya lagi.
Amir pun menyoroti media-media tertentu yang diduga ikut menggiring narasi dan gagal bersikap netral dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Ada media yang malah ikut menutup-nutupi kebenaran. Media sosial yang menyuarakan fakta malah dilabeli ‘darurat medsos’. Lantas, kalau yang bicara institusi kepolisian disetir, itu bukan darurat? sindirnya tajam.
Menurutnya, pernyataan Michel justru lebih membahayakan karena keluar dari sosok yang memiliki pengaruh besar sebagai Wakil Ketua DPRD dan pimpinan partai. Bila tak segera diluruskan, bisa menciptakan ketidakpercayaan luas terhadap aparat penegak hukum di masyarakat.
Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap polisi rusak hanya karena opini pribadi pejabat yang tidak bertanggung jawab. Kita masih butuh polisi, kita masih butuh hukum, jangan dirusak, tutup Amir dengan nada geram.
Amir juga menyinggung pentingnya dukungan terhadap program Presiden RI Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi dan pengembalian aset negara. Ia menilai apa yang dilakukan IWB dan Pasopati sejauh ini adalah dukungan nyata terhadap negara, bukan upaya menggiring institusi.
(Gading)