Agendakan Study Sejarah ke Yogyakarta, SDI Khadijah Loceret Abaikan Arahan Bupati Nganjuk? -->

Javatimes

Agendakan Study Sejarah ke Yogyakarta, SDI Khadijah Loceret Abaikan Arahan Bupati Nganjuk?

javatimesonline
15 April 2025

SDI Khadijah Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret, Nganjuk 

NGANJUK, JAVATIMES -- Sekolah Dasar Islam (SDI) Khadijah Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret, Nganjuk berencana melakukan study sejarah di luar daerah, lebih tepatnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


Rencana ini pun mendapat respon beragam dari orang tua siswa. 


Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh atas rencana study sejarah di luar daerah tersebut.


Hal itu dikarenakan adanya imbauan dari Bupati Nganjuk berkaitan dengan larangan study tour atau istilah lainnya yang sejenis ke luar daerah.

Ini kan ada imbauan (dari Bupati Nganjuk) untuk anak-anak sekolah tidak boleh mengadakan study tour, cuma surat edaran belum beredar, lah ini SD Khadijah kok masih berani mengadakan study tour, ini gimana, tanya salah salah satu orang tua siswa.


Sumber lain menyebut bahwa rencana ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, sehingga dengan adanya imbauan untuk tidak melakukan study tour atau istilah lainnya ke luar daerah, terkesan diabaikan.

Pihak sekolah sepertinya tidak mau tahu soal adanya imbauan secara lisan dari Pak Bupati. Mereka beranggapan bahwa sebelum adanya surat edaran, maka hal itu boleh dilakukan, beber sumber lain.


Lebih dari itu, sumber ini beranggapan jika ada dugaan pemaksaan supaya siswa kelas V ikut study sejarah ke Yogyakarta pada bulan akhir bulan April 2025.


Terbukti, baru-baru ini pihak sekolah menginformasikan kepada sejumlah orang tua siswa untuk melunasi sisa pembayaran yang jumlahnya mencapai ratusan ribu per siswa.

Jadi sebelum tanggal keberangkatan pada tanggal 27 April 2025, orang tua siswa diminta untuk segera melunasi biaya akomodasi. Pihak sekolah mengingatkan melaui pesan WhatsApp Group kelas, pungkasnya.


Atas hal tersebut, wartawan media ini berupaya untuk mengonfirmasi langsung kepada Kepala SDI Khadijah, Alfiana Masykurin. Sayangnya, menurut salah satu tenaga pendidik SDI Khadijah yang enggan disebutkan namanya, sang Kepsek (kepala sekolah) sedang tidak ada di sekolah.


Lebih jauh, dia menyebut bahwa dirinya tak tahu soal adanya rencana study sejarah ke Yogyakarta.

Boten ngertos nggih (Red/Bahasa Jawa: tidak tahu), ucapnya saat ditemui di ruang guru SDI Khadijah, Selasa (15/4/2025).


Namun setelah didesak, apakah SDI Khadijah akan menggelar study sejarah ke kawasan Yogyakarta, dia menyatakan tidak dapat memberikan jawaban karena takut disalahkan.

Saya tidak berani memberikan keterangan nggih mas, dados (jadi) nanti kalau ada apa-apa kan saya yang nanti yang disalahkan, jadi saya tidak mau berani memberikan keterangan apa pun itu, pungkasnya.



(AWA)