Longsor Besar di Wonosalam! Rumah Tertimbun, Jalan Ambles, Pemkab Jombang Kerahkan Tindakan Darurat -->

dprd nganjuk

dprd nganjuk

Javatimes

Longsor Besar di Wonosalam! Rumah Tertimbun, Jalan Ambles, Pemkab Jombang Kerahkan Tindakan Darurat

javatimesonline
09 Maret 2025
Pemkab Jombang Tinjau Lokasi Longsor Wonosalam, Pastikan Langkah Penanganan Cepat

JOMBANG, JAVATIMES – Bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi kembali terjadi di Kabupaten Jombang. Kali ini, longsor melanda Dusun Ngeseng, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jumat malam (07/03/2025). Akibatnya, satu rumah warga mengalami kerusakan parah dan bahu jalan desa setempat ikut terdampak.

Merespons kejadian tersebut, Bupati Jombang Warsubi didampingi Sekdakab Agus Purnomo dan Kadis PUPR Bayu Pancoroadi turun langsung ke lokasi pada Sabtu siang (08/03/2025). Selain meninjau dampak longsor, Bupati Warsubi juga menyerahkan bantuan kepada Kojin, warga Dusun Ngeseng RT 3, yang rumahnya tertimbun material longsor.

Menurut Kadis PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, longsoran tanah dari atas tebing menyebabkan material menimpa rumah warga serta merusak bahu jalan desa. Bahkan, curah hujan tinggi masih berpotensi memicu longsor susulan.

Memang ada luberan material dari atas, tebing dan bahu jalan longsor. Lalu material dari atas langsung menimpa rumah yang ada di bawah tebing itu, jelas Bayu Pancoroadi, Sabtu malam (08/03/2025).

Langkah Cepat Dinas PUPR Jombang

Dinas PUPR Jombang telah menyiapkan sejumlah langkah teknis untuk menangani dampak longsor, di antaranya:

  1. Identifikasi Kerusakan – Menilai dampak longsor dan menentukan langkah penanganan.
  2. Pengadaan Material – Menyiapkan bahan yang diperlukan untuk perbaikan darurat.
  3. Koordinasi dengan BPBD – Bersinergi dengan BPBD Jombang guna memastikan langkah penanganan berjalan efektif.
  4. Kalkulasi Biaya Teknis – Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk pemulihan lokasi longsor.
  5. Pengajuan Anggaran BTT – Mengusulkan Belanja Tidak Terduga (BTT) guna mendukung kegiatan reklamasi lokasi bencana.
Mengenai estimasi biaya, Bayu menyebut pihaknya masih dalam tahap perhitungan detail. Namun, berdasarkan perkiraan awal, anggaran yang dibutuhkan berkisar antara Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar.

Pembatasan Kendaraan & Penanganan Darurat

Sebagai langkah antisipasi, Dinas PUPR Jombang melarang kendaraan roda empat (R-4) melintasi lokasi longsor, mengingat kondisi bahu jalan yang sudah tergerus air. Hanya kendaraan roda dua (R-2) yang diperbolehkan melintas demi mengurangi risiko longsor susulan.

Ya, mengingat lokasi longsor bahu jalan sudah tergerus air, maka resistensi terjadinya longsor susulan sangat tinggi. Apalagi curah hujan masih tinggi di kawasan Wonosalam, ujar Bayu.

Sementara menunggu perbaikan infrastruktur, langkah darurat yang dilakukan adalah menggunakan karung berisi tanah untuk menahan longsoran. Ke depan, akan dipasang bronjong (kawat baja berisi batu) dan dolken (kayu keras) sebagai penyangga tebing.

Belum Ada Alat Berat di Lokasi

Dinas PUPR Jombang belum mengerahkan alat berat ke lokasi longsor karena medan yang sulit dilalui. Tim teknis masih menunggu hasil identifikasi menyeluruh sebelum menentukan langkah lanjutan.

Kami masih menunggu hasil identifikasi secara komprehensif. Karena posisi lokasi bencana belum memungkinkan untuk dilintasi kendaraan berat,  pungkas Bayu, alumnus pasca sarjana Manajemen Konstruksi ITN Malang.

Dengan koordinasi yang cepat antara Pemkab Jombang, Dinas PUPR, BPBD, dan Forkopimda, diharapkan penanganan longsor di Wonosalam dapat segera dilakukan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan warga terdampak.



(Gading)