Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat meninjau Bazar Murah Festival Ramadan
NGANJUK, JAVATIMES -- Hari ini, Senin 17 Maret 2025, umat Islam telah memasuki hari ke-17 Ramadan di tahun 1446 Hijriyah.
Bertepatan dengan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk memulai 'Bazar Murah Festival Ramadan'.
Event ini berlangsung selama enam hari mulai dari 17 - 22 Maret 2025, yang berpusat di lingkungan kantor Bupati Nganjuk.
Gelaran 'Bazar Murah Festival Ramadan' ini dibuka langsung oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi bersama Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dijelaskan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, pameran dan bazar murah ini melibatkan para pelaku usaha yang terdiri dari Usaha Kecil Menengah (UKM), Industri Kecil Menengah (IKM), perbankan, koperasi, komunitas, dan organisasi perangkat daerah (OPD).
Ada 45 stand yang kami sediakan. Isinya macam-macam, ada lukisan, produk-produk lokal Nganjuk, ada sembako, dan banyak variasi, ujar Kang Marhaen-sapaan akrab Bupati Nganjuk.
Guna memanjakan para pengunjung, pihaknya juga menyediakan berbagai hiburan, diantaranya seni tradisional hingga live music.
Seluruhnya kami sajikan untuk menghibur masyarakat yang mengunjungi 'Bazar Murah Festival Ramadan' tersebut, sekaligus dalam rangka meningkatkan perekonomian bagi pelaku usaha, beber Kang Marhaen.
Orang nomor satu di Kabupaten Nganjuk ini juga mengatakan bahwa di tanah Anjuk Ladang setidaknya terdapat ribuan UMKM. Sebagian besar diantaranya telah dilakukan upaya-upaya untuk menstimulasi kebangkitan ekonomi kerakyatan oleh Pemerintah Daerah.
Sudah dilakukan pelatihan pengembangan usaha, pelatihan pemasaran produk, fasilitas permodalan bagi usaha mikro, dan juga memfasilitasi perizinan usaha, jelasnya.
Intervensi pemerintah ini diharapkan bisa memicu dan memantik pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Nganjuk.
Diharapkan dapat memantik para pelaku UMKM di Kabupaten Nganjuk ini agar menjadi lebih banyak lagi, jelasnya.
Kang Marhaen melihat, bahwa UMKM ini adalah sebuah siklus ekonomi kerakyatan. Dimana satu UMKM yang bergerak memberikan dampak positif bagi usaha-usaha yang berada di sekitarnya. Oleh karenanya, dirinya mengajak masyarakat untuk bangga membeli produk Nganjuk.
UMKM ini ekonomi kerakyatan. Karena modalnya itu modalnya pribadi. Bahan baku yang dibeli dari pasar-pasar di sekitar kita. Hasil yang didapat juga kembali ke kita, ke masyarakat. Jadi ekonomi ini dari masyarakat, untuk masyarakat, dan kembali ke masyarakat, ini namanya ekonomi kerakyatan, pungkas Kang Marhaen.
(AWA)