Madan Durhasim dan Empat Penderita ODGJ yang Dipasung di Nganjuk Dirujuk ke RSJ Menur -->

dprd nganjuk

dprd nganjuk

Javatimes

Madan Durhasim dan Empat Penderita ODGJ yang Dipasung di Nganjuk Dirujuk ke RSJ Menur

javatimesonline
11 Februari 2025

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menjemput Madan Durhasim di kediamannya, Kelurahan Kartoharjo Kecamatan/Kabupaten Nganjuk 

NGANJUK, JAVATIMES -- Kabar bahagia datang dari sejumlah penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Nganjuk.


Bagaimana tidak, rantai pasung yang selama ini melilit kaki mereka, kini dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono. 


Bahkan, Adhy Karyono juga memastikan akan memberikan pelayanan maksimal untuk mengupayakan kesembuhan para penderita ODGJ, terkhusus di Kabupaten Nganjuk.


Salah satu penderita ODGJ yang ditemui Pj Gubernur Adhy Karyono adalah Madan Durhasim, warga Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk.


Selama ini, pemuda berusia 29 tahun itu dikurung di dalam kamar tempat keluarganya tinggal, di Kelurahan Kartoharjo.


Sebelum dikurung di dalam kamar, Madan seringkali keluar rumah tanpa tujuan yang jelas. Bahkan ia sempat ditemukan di Kabupaten Trenggalek.


Menurut pengakuan orang tuanya, Madan mulai mengalami gangguan jiwa sejak usia 17 tahun.

(Selama mengalami gangguan jiwa), Madan beberapa kali menjalani pengobatan, mulai dari Rumah Sakit Nganjuk, Puskesmas Rejoso, dan terakhir di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya pada tahun 2024, kata orang tua Madan.


Sedianya, kata orang tua Madan, setiap kali selesai menjalani pengobatan, kondisi anaknya kian membaik. Hanya saja hal tersebut tidak berlangsung lama.

Madan ini paling lama berobat selama 20 hari, setelah berobat kondisinya membaik. Tapi setelah itu kumat (sakit) lagi, beber orang tua Madan.


Bahkan, lanjut orang tua Madan, saat anaknya sakit, emosinya kerap tak terkendali. 


Sehingga atas kondisi itu membuat orang tuanya berinisiatif membuat kamar khusus bagi Madan.

Kalau tidak dikurung, nanti takut keluar lagi. Makanya dibuatkan kamar khusus, ucap orang tua Madan.


Kini, penderitaan yang dialami Madan mulai dilirik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. 


Tak tanggung-tanggung, orang nomor satu di Pemprov Jawa Timur pun langsung turun tangan untuk melihat kondisi yang dialami Madan.


Orang tua Madan berharap, dengan kedatangan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di kediamannya dan membawa anaknya ke Rumah Sakit Menur Surabaya bisa membuat Madan tak sakit lagi. 

Semoga kembalinya Madan nanti bisa sembuh total dan bisa mandiri, harap orang tua Madan.


Di tempat terpisah, Pj Gubernur Adhy Karyono menjelaskan bahwa kehadirannya di Kabupaten Nganjuk dalam upaya melindungi hak-hak manusia terlepas dari pemasungan.

Pemasungan ini kan tidak baik ya, oleh karena itu kita punya program untuk pelepasan pasung. Kita punya data di Jawa Timur ada 253 orang (yang dipasung), ucap Adhy kepada awak media, Selasa (11/2/2025).


Kita mengajak melalui dinas sosial kabupaten/ kota untuk bagaimana kita melakukan pendekatan bahwa rehabilitasi sosialnya, rehabilitasi kesehatannya kita tangani pada ahlinya, imbuhnya.


Selain melepas pasung, Pj Gubernur Adhy Karyono juga mengantar Madan dan empat penderita ODGJ lainnya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya untuk menjalani perawatan dan pengobatan.




(AWA)