Gus Salman Serahkan Gunungan Wayang di Sedekah Desa Tanggalrejo, Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya dan Pembangunan Jombang -->

dprd nganjuk

dprd nganjuk

Javatimes

Gus Salman Serahkan Gunungan Wayang di Sedekah Desa Tanggalrejo, Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya dan Pembangunan Jombang

javatimesonline
26 Februari 2025
Gus Salman Serahkan Gunungan Wayang ke Dalang Seno Aji dalam Pagelaran Wayang Kulit Sedekah Desa Tanggalrejo


JOMBANG, JAVATIMES – Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, S.Ag., M.Pd., menghadiri pagelaran wayang kulit spektakuler dalam rangka Sedekah Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jumat (21/2/2025) malam. Acara ini bukan sekadar hiburan budaya, tetapi juga momentum memperkuat silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, serta menegaskan komitmen kepemimpinan Warsubi-Salman dalam melestarikan budaya dan mempercepat pembangunan daerah.

Pemerintah Jombang Hadir untuk Rakyat

Kehadiran Gus Salman, yang akrab dengan masyarakat, disambut antusias oleh warga. Dalam acara yang dihadiri Camat Mojoagung, Muchtar, S.IP, M.Si, dan Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana, Gus Salman menegaskan bahwa pemerintah bukan hanya penguasa, tetapi juga mitra masyarakat dalam membangun Jombang yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera.

Kami hadir bukan hanya untuk meresmikan acara, tetapi untuk memastikan bahwa budaya kita tetap lestari dan pembangunan terus berjalan sesuai harapan masyarakat, ujar Gus Salman dalam pidatonya.

Sebagai simbol penghormatan terhadap seni wayang kulit, Gus Salman menyerahkan gunungan wayang secara simbolis kepada Dalang Seno Aji Sapto Budoyo, seorang maestro wayang asal Jombang yang telah membawa nama daerah ke panggung nasional dan internasional.

Pelestarian Budaya dan Percepatan Infrastruktur Jadi Prioritas

Dalam kesempatan tersebut, Gus Salman juga menekankan bahwa seni dan budaya tidak bisa dipisahkan dari pembangunan daerah. Menurutnya, keberlanjutan tradisi seperti wayang kulit adalah bagian dari identitas nasional yang harus tetap dijaga, seiring dengan upaya mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.

Wayang kulit bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan refleksi kehidupan. Kami akan terus mendukung pagelaran budaya ini agar tetap hidup di tengah arus modernisasi, tegasnya.

Di luar agenda budaya, Gus Salman juga merespons langsung aspirasi warga terkait kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan berbagai program pembangunan lainnya.

Segala keluhan dan kebutuhan masyarakat, termasuk infrastruktur dasar seperti PJU, akan kami tindak lanjuti. Pemerintah ada untuk melayani, bukan dilayani, ujar Gus Salman dengan nada tegas.

Jombang Menuju Era Keemasan

Di bawah kepemimpinan Warsubi-Salman, Jombang diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis budaya dan kearifan lokal. Program prioritas termasuk penguatan sektor UMKM, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan revitalisasi seni-budaya guna menjadikan Jombang sebagai daerah yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

Dengan adanya acara seperti Sedekah Desa Tanggalrejo, pemerintah daerah tidak hanya menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam membangun Jombang yang lebih inklusif, maju, dan tetap menjunjung tinggi warisan budaya leluhur.

Kami tidak ingin sekadar jadi pemimpin yang duduk di kantor. Kami ingin turun langsung, mendengar suara rakyat, dan bekerja untuk memastikan bahwa setiap warga Jombang merasakan manfaat pembangunan, pungkas Gus Salman.



(Gading)