Pengusaha Muda Asal Jombang Hapus Stigma Buruk Terhadap Budi Daya Lele -->

Javatimes

Pengusaha Muda Asal Jombang Hapus Stigma Buruk Terhadap Budi Daya Lele

javatimesonline
04 Januari 2025

Kolam ikan lele milik pengusaha muda asal Desa Temuwulan Kecamatan Perak Kabupaten Jombang

JOMBANG, JAVATIMES -- Stigma Usaha budidaya ikan lele sering menimbulkan konflik sosial antara pengusaha budidaya lele dengan warga sekitar saat ini terkikis dengan pembuktian yang dilakukan oleh pengusaha muda asal Desa Temuwulan Kecamatan Perak Kabupaten Jombang.


Asas manfaat air kolam lele bagi petani sekitar lahan budidaya lele saat ini sangat bisa dirasakan langsung. Selain masa panen yang bertambah, hama juga enggan untuk mendekat, karena kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Terutama unsur N dan P, yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman.


Limbah air kolam ikan lele mengandung nitrogen dan fosfor yang paling banyak. Selain itu, kandungan yang terdapat pada limbah air kolam ikan lele yaitu NH3, NO3, NO2, C-Organik, dan rata-rata memiliki pH 7 sampai 8.


Afan Afandi, 45, petani asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang mengatakan, unsur nitrogen yang diserap tanaman mempengaruhi proses fotosintesis yang hasilnya dipergunakan untuk pembentukan bagian tanaman, termasuk pembentukan dan pertumbuhan daun.

Nitrogen berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, pertumbuhan daun, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman. Limbah air kolam ikan lele bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman karena banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, ujar Afan kepada wartawan pada Jum’at (3/1).


Menurut Afan Afandi, banyak keuntungan yang yang dihasilkan pada tanaman yang yang diberi pupuk limbah air kolam lele salah satunya adalah tanaman menjadi lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning.

Tanaman menjadi lebih sehat karena bersifat organik, selama masa tanam hanya menggunakan limbah air kolam lele sebagai pupuk alami dan tidak menggunakan pupuk kimia ataupun pestisida, beber affan


Sementara Heri Purnomo pemilik kolam lele Desa Temuwulan, Kecamatan Perak mengungkapkan, sawah milik petani yang memanfaat kan air limbah itu mencapai 5 hektare.

Sawah Di sini mengandalkan air tadah hujan. Dan Biasanya para petani kalau menanam padi satu musim hanya 2 kali. Setelah adanya kolam ini menjadi 3 kali tanam padi dan hasil tiap panen lebih banyak volumenya dibandingkan saat belum menggunakan limbah air kolam lele, estimasi luas lahan kurang lebih sekitar 5 hektare, ungkap Heri.




(Gading)