Tim Gabungan Berjuang Evakuasi Korban Longsor di Sambirejo Wonosalam |
JOMBANG, JAVATIMES - dampak signifikan dari Bencana tanah longsor yang melanda desa Sambirejo Kecamatan Wonoslam, Kabupaten Jombang pada Kamis pagi (23/01/2025), Selain menelan korban jiwa dua warga dan luka berat dua warga, juga menimbulkan beraneka sampah berupa material longsor. Mulai dari bangunan rumah, cor semen, kayu, dan aneka pepohonan. akibat longsoran tanah dari tebing pegunungan Anjasmoro tersebut
Lokasi longsor benar benar terlihat berantakan, kondisi tanah yang gembur dan basah yang terus menerus diguyur hujan serta tanah berlumpur dari tebing pegunungan Anjasmoro menjadikan pemandangan yang sebelumnya nampak indah kini terlihat semrawut
kabar longsor Sambirejo Wonosalam menyebar, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang segera bergabung melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi korban.
Evakuasi Longsor Sambirejo Terus Berlanjut, Alat Berat Dikerahkan |
Dalam upaya ini, Dinas PUPR Jombang menggunakan sejumlah alat berat, peralatan manual, dan dukungan personil. Cuaca buruk dan ketebalan material longsor, sempat memperlambat pencarian korban dan proses evakuasi.
Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi saat ditemui di lokasi longsor mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan 5 personil berpengalaman dan 1 Excavator PC 140 sejak hari pertama kejadian longsor. Upaya bantuan alat berat tersebut, terang Bayu, untuk membantu aktifitas evakuasi lintas sektoral.
Kami sudah di lokasi longsor tak berselang lama setelah kejadian dimintai bantuan oleh BPBD Jombang. Dan hari ini memasuki hari kedua evakuasi. Alhamdulillah bisa membantu menyisihkan material longsor agar Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI-Polri dan Relawan bisa menemukan satu jasad korban anak-anak di bawah timbunan material rumah dan tanah, papar Bayu.
Bayu menyebut, kolaborasi multi sektor dari berbagai instansi, seperti : BPBD, Polri, TNI, BASARNAS, Dinas PUPR, PMI, Dinas Sosial, Dishub, Satpol PP, aparat kecamatan, Desa, Warga setempat dan relawan menjadi kunci dalam penanganan bencana longsor di Sambirejo Wonosalam ini.
Namun demikian, Bayu mengakui uoaya evakuasi pencarian 1 korban yang masih tertimbun di abwah reruntuhan rumah atas nama Ducha Ismail, menemui kesulitan kareja faktoe alam.
Kondisi dan kontur tanah yang lembek dan liat di lokasi menyulitkan kami semua. Adanya genangan air membentuk seperti danau alami serta hujan terus menerus membuat upaya evakuasi tidak mudah dan tentunya sangat membahayakan Tim Gabungan mencari 1 jasad korban yang belum ditemukan, jelas Bayu.
Atas nama Pemkab Jombang, Bayu memastikan bahwa kebutuhan alat berat dan truk pengangkut material longsor akan selalu dipenuhi Dinas PUPR. Bayu juga menyebut selama proses evakuasi longsor, berbagai upaya terpadu terus dilakukan oleh seluruh pihak untuk meminimalkan dampak bencana dan memberikan bantuan maksimal kepada masyarakat terdampak.
Di sisi lain, Bayu menghimbau kepada msyarakat untuk tetap waspada selama musim penghujan ini dan segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan potensi terjadinya bencana.
Bencana longsor ini adalah kejadian kedua setelah bencana yang sama pada Januari 2014 lalu. Semoga masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan Anjasmoro selalu waspada dan segera melaporkan pada pihak terkait bila ada tanda-randa rekahan tanah atau tebing. Sehingga bencana serupa tidak lagi terulang dan terutama bisa meminimalisir terjadinya korban jiwa, pungkas alumnus pasca sarjana ITN Malang Manajemen Konstruksi.
(Gading)