![]() |
Kondisi jembatan pasca sayap-sayapnya ambles |
NGANJUK, JAVATIMES -- Sayap jembatan penghubung dua kecamatan, yakni Kecamatan Bagor dan Rejoso di Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, ambles akibat derasnya volume air, pasca hujan deras mengguyur desa setempat.
Kurangnya pemadatan pada sisi jembatan disebut-sebut sebagai salah satu penyebab ambrolnya sayap jembatan sepanjang dua puluh lima meter.
Kata Kepala Desa Mungkung
Kepala Desa (Kades) Mungkung, Dasar menjelaskan, amblesnya sayap jembatan terjadi sejak dua hari terakhir. Saat itu hujan deras terjadi di hampir semua wilayah Kecamatan Rejoso hingga Kecamatan Bagor.
(Amblesnya sayap jembatan akibat) saluran yang kurang, terus untuk pengurugannya tidak rata, sehingga airnya berhenti di penahan sebelah jembatan, akhirnya tidak kuat untuk menahan air sama tanah ini, kata Dasar saat ditemui di lokasi amblesnya sayap jembatan, Sabtu (7/12/2024).
Atas kondisi itu, Dasar langsung melaporkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk.
Kami sudah laporan ke Pak Gun (Kepala Dinas PUPR Nganjuk), dengan adanya jembatan yang baru beberapa hari ini selesai dikerjakan, namun sudah terjadi seperti ini, kata Dasar.
Lanjutnya, jika kondisi ini tidak segera mendapat penanganan, dikhawatirkan akan berdampak pada pondasi jembatan dan lahan warga.
Kalau sayap jebol nanti dampaknya ke tanah-tanah warga yang ada di sebelahnya akan tergerus, mungkin lama-kelamaan juga pengaruh ke jembatan, tandasnya.
Tanggapan Mandor
Dengan adanya insiden sayap jembatan yang ambles, mandor pembangunan Jembatan Mungkung, Edi Setyo Purwanto menegaskan untuk segera memperbaikinya.
Kalau pendapat saya, ya ini tetap diperbaiki, kata Edi saat ditemui Javatimes di sekitar lokasi Jembatan Mungkung, Sabtu (7/12/2024).
Menurut dia, penyebab amblesnya sayap jembatan karena debit air hujan yang terlalu banyak.
Penyebabnya ini kan sebetulnya dari debit air hujan yang terlalu banyak, ditimbunan yang baru. Secara teknisnya karena menekan, akhirnya terjadi seperti ini, dalihnya.
Penyebab lainnya, kata Edi adalah saluran pembuangan air yang terlalu kecil. Namun demikian, pembuatan saluran itu sudah sesuai dengan perencanaan awal.
Ada (saluran air), tapi kecil, jadi tidak mampu menampung debit air kalau posisi deras, tuturnya.
Respon Kepala Dinas PUPR Nganjuk
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Nganjuk, Gunawan Widagdo menyatakan persoalan amblesnya sayap jembatan menjadi tanggung jawab penyedia atau pelaksana kerja. Karena saat ini masih dalam masa pemeliharaan.
Masih masa pemeliharaan, menjadi tanggung jawab penyedia biar diperbaiki, kata Gunawan saat dikonfirmasi Javatimes, Jumat (6/12/2024).
(AWA)