Komnasdik Nganjuk: Ujian Nasional Upaya Perbaiki SDM -->

Javatimes

Komnasdik Nganjuk: Ujian Nasional Upaya Perbaiki SDM

javatimesonline
03 Desember 2024

Ketua Koordinator Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Nganjuk Sudjito
NGANJUK, JAVATIMES -- Ketua Koordinator Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Nganjuk Sudjito, mengaku setuju atas rencana Pemerintah untuk menerapkan kembali Ujian Nasional (UN).


Ia menilai penerapan UN adalah langkah yang baik sebagai standar penilaian bagi siswa tapi bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan bagi siswa namun sebagai upaya memperbaiki sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.


Sudjito juga berharap penerapan UN tidak dilakukan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) namun diterapkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).


Kelebihan UN jika Diterapkan Kembali

Keberadaan standar nasional melalui UN sebagai bentuk dalam memastikan motivasi belajar para siswa dan memetakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.


Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Sudjito dalam 4 kelebihan UN bila benar-benar diterapkan kembali:

  1. Akan mengurangi tekanan akademik pada siswa,
  2. Dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi dan minat siswa,
  3. Mampu mengurangi kesenjangan pendidikan siswa perkotaan dan siswa pedesaan dan,
  4. Pemberian penilaian terhadap siswa menjadi lebih fair.


Kekurangan UN jika Diterapkan

Meski banyak aspek positif dalam penerapan UN, namun kekurangannya tetap ada, sebab sifat positif akan nampak apabila ada sifat negatif, demikian juga dalam hal penerapan UN.


Dimana nilai kekurangan (aspek negatif) dalam penerapan UN yang disampaikan Sudjito ada tiga hal yang harus diperhatikan: 

  1. Kurangnya standar yang konsisten dalam menilai kemampuan siswa dibidang akademik,
  2. Lulusan SMA/SMK/MA yang mempunyai nilai UN rendah sulit dapat melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, 
  3. Rentan kecurangan apabila tugas untuk menilai kemampuan siswa jatuh pada sekolah masing-masing siswa.


UN Sebaiknya oleh Independen

Melihat plus minus dari pelaksanaan UN, Sudjito berharap pemerintah telah mengantongi formula baru dalam pelaksanaannya, seperti pelaksanaan UN bisa dilaksanakan oleh pihak independen.


Hal ini diyakininya, akan mampu mendobrak semangat belajar siswa ketika UN benar-benar kembali diterapkan, apalagi, ada UN minimum sebagai persyaratan untuk diterima di jenjang pendidikan yang lebih tinggi


Karena itu, Sudjito manambahkan, meski UN digunakan untuk pemetaan, tetapi, tetap perlu diintegrasikan dengan berbagai jenjang pendidikan. Sebagai contoh, hasil UN dapat menjadi salah satu indikator untuk seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, seperti SMA dan perguruan tinggi.

Adanya nilai minimal untuk masuk ke jenjang pendidikan tertentu, siswa akan lebih termotivasi untuk giat belajar, tutup Sudjito. 



(Ind)