SMPN 1 Bululawang Kabupaten Malang menggelar workshop berupa pembuatan modul pendamping semester dua |
MALANG, JAVATIMES -- Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, SMPN 1 Bululawang Kabupaten Malang menggelar workshop berupa pembuatan modul pendamping semester dua.
Kegiatan yang berpusat di SMPN 1 Bululawang di Jalan Mayjen Sungkono No. 9 ini diikuti sejumlah guru dan pengajar setiap mata pelajaran (mapel).
Dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMP Negeri 1 Bululawang H. Suntoro, S.Pd., M.Si., M.Mpd., yang juga Ketua MKKS SMP Negeri Kabupaten Malang, kegiatan tersebut digelar pada 9 November 2024 dengan menghadirkan pemateri profesional.
Workshop pembuatan modul semester genap atau materi pendamping semester dua untuk 11 mapel ini kita menghadirkan pemateri yang profesional di bidangnya, diantaranya Nani Nur Cahyani, S.Pd., M.Pd dari SMPN satu Tumpang juga Uma Fadilah, S.Pd., M.Pd dari SDN 1 Karang Anyar, ucap H. Suntoro, Senin (30/12/2024).
Dengan adanya kegiatan tersebut, H. Suntoro berharap guru bisa menutupi kekurangan atau kelemahan dari materi seperti buku pegangan siswa dan buku wajib siswa.
Kita harapkan dengan adanya modul pendamping, guru bisa memberikan tambahan pendalaman materi pada siswa didik, harap H. Suntoro.
Sehingga yang menjadi harapan dan tujuan pembelajaran sesuai mata pelajaran tercapai, jadi siswa nantinya out put bagus, lengkap, yang diterima oleh siswa lebih sempurna, imbuh H. Suntoro.
Selanjutnya, tambah H. Suntoro, guru juga bisa menulis serta bisa mengembangkan potensinya atau bentuk pengembangan diri sebagai ASN, sehingga guru tidak malas untuk menulis.
Namun sebaliknya, guru siap mengembangkan potensi yang dimiliki, tambah H. Suntoro.
SMPN 1 Bululawang Kabupaten Malang menggelar workshop berupa pembuatan modul pendamping semester dua |
Di tempat terpisah, pemateri Nani Nur Cahyani mengulas secara singkat terkait tips dan triknya dalam menyusun buku pendamping siswa.
Untuk tips dan trik menulis buku yang pertama adalah pemilihan tema yang sesuai. Kedua adalah pembuatan kerangka isi buku, dan ketiga adalah menentukan suatu target juga waktu, bebernya.
Kemudian, lanjut Nani, yang keempat adalah penulis harus memiliki semangat dan percaya diri. Kelima, dengan meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan tulisan yang lebih baik. Selanjutnya yang keenam adalah mengedit dan meninjau kembali untuk mendapatkan perbaikan.
Yang ketujuh adalah menulis paragraf dengan baik atau paragraf yang ideal, kedelapan pisahkan file setiap bab agar tidak terdistraksi dengan keinginan membaca kembali tulisan anda. Dan yangterakhir atau kembilan adalah menulis dengan penghayatan agar mampu menghidupkan sebuah tulisan, rinci Nani.
Selain itu, Uma Fadilah sebagai pemateri kedua menambahkan mengenai teknik penulisan modul.
Menurutnya, analisis kebutuhan dan kondisi sebelum membuat modul harus melakukan analisis kondisi dan kebutuhan peserta didik. Hal ini dapat membantu guru dalam memberikan pembelajaran yang sesuai dan mudah dipahami.
Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan perhatikan juga kaidah penulisan karya ilmiah, yang tidak kalah penting perhatikan etika penulisan seperti modul harus bebas plagiat serta mengikuti etika umum penulisan, gunakan bahasa yang menarik dan merangsang untuk berpikir, bahasa yang digunakan harus sederhana, mudah di mengerti dan menggunakan istilah umum, kata Uma Fadillah.
Kemudian, lanjut Uma Fadilah, gunakan ilustrasi untuk informasi abstrak, perhatikan ukuran huruf dan gunakan ukuran huruf yang mudah dibaca dan lazim.
Untuk modul yang dicetak di kertas folio gunakan font 10 atau 11, tetapi untuk modul yang dicetak di kertas kwarto gunakan font 1,5 serta perhatikan ukuran judul dan sub judul yang harus menggunakan ukuran font 15 atau 16. Kemudian untuk bab gunakan ukuran font 13 atau 14, pungkas Uma Fadilah.
(tim)