Sambut Sumpah Pemuda, SMPN 1 Ngajum Gelar Fashion Show Hingga Deklarasi Anti Bullying dan Narkoba -->

Javatimes

Sambut Sumpah Pemuda, SMPN 1 Ngajum Gelar Fashion Show Hingga Deklarasi Anti Bullying dan Narkoba

javatimesonline
04 November 2024

 
MP Negeri (SMPN) 1 Ngajum Kabupaten Malang menggelar sejumlah kegiatan yang bersifat edukasi

MALANG, JAVATIMES -- Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, SMP Negeri (SMPN) 1 Ngajum Kabupaten Malang menggelar sejumlah kegiatan yang bersifat edukasi.


Menurut Kepala SMP Negeri 1 Ngajum Drs. Kholidul Adhar, sejumlah kegiatan yang digelar pada Senin, 28 Oktober itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap budaya bangsa. 

Dengan begitu banyaknya ragam budaya yang dimiliki Indonesia, namun kita tidak boleh terpecah belah. Justru dengan banyaknya budaya itu dapat menyatukan dan memperkokoh bangsa kita, ucap Kholidul, Senin (4/11/2024).


Aapalagi, kata Kholidul, di dalam isi Sumpah Pemuda ditegaskan bahwa sebagai pemuda harus berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia.

Karenanya, pada momen hari Sumpah Pemuda itu, kita anjurkan siswa-siswi kami untuk menggunakan pakaian adat dari berbagai macam daerah, dengan dikemas kegiatna  fashion show, tambahnya.

Kepala SMP Negeri (SMPN) 1 Ngajum Kabupaten Malang bersama tenaga pendidik

Untuk menambah semarak, imbuh Kholidul, pihak sekolah juga mengajak siswa-siswinya arak-arakan mengelilingi kampung, dengan tujuan memperkenalkan budaya bangsa Indonesia.

Selain itu, kita juga mengadakan deklarasi stop bullying, stop narkoba dan stop miras. Ini untuk mengantisipasi siswa-siswi kami salah pergaulan, imbuh Khlidul.


Tema Sumpah Pemuda kita yaitu memberikan kesadaran tentang berbangsa dan bernegara supaya anak mengikuti budaya bangsa Indonesia bukan budaya dari luar, lanjut Kholidul.


Dengan kegiatan itu, Kholidul berharap, apa yang dikenakan masing-masing siswa dapat memberikan tambahan pengetahuan mereka, bahwa pakaian tersebut adalah identitas bangsa Indonesia. 

Sedangkan pakaian-pakaian yang terbuka seperti banyak sekarang bukan dari budaya bangsa kita, melainkan dari luar, urai Kholidul.


Sebagai bangsa yang baik, kita harus mempertahankan budaya bangsa Indonesia serta kita bisa menyadari hal itu, sehingga pada akhirnya anak bisa tetap menjaga adab pakaiannya mulai dari rumah, pungkas Kholidul.




(Ichwan)