Ramai Jadi Perbincangan, Panelis Debat Pilkada Nganjuk Angkat Bicara. Ada Hubungan Keluarga dengan Paslon? -->

Javatimes

Ramai Jadi Perbincangan, Panelis Debat Pilkada Nganjuk Angkat Bicara. Ada Hubungan Keluarga dengan Paslon?

javatimesonline
14 November 2024

Ketua KPU Nganjuk, Arfi Musthofa dan panelis debat perdana Pilkada Nganjuk Roni Sya'roni (ki-ka) 

NGANJUK, JAVATIMES -- Baru-baru ini nama Roni Sya'roni ramai menjadi perbincangan masyarakat Kabupaten Nganjuk. Hal itu lantaran keberadaannya di kampanye akbar pasangan calon (paslon) Pilkada Nganjuk nomor urut 01, Muhammad Muhibbin Nur-Aushaf Fajr Herdiansyah.


Sejumlah masyarakat Nganjuk pun menilai bahwa keberadaan Roni Sya'roni di lokasi kampanye akbar itu mengindikasikan ketidaknetralannya terhadap gelaran Pilkada Nganjuk.


Terlebih pada Rabu (16/10/2024) lalu nama Roni Sya'roni yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Nganjuk didapuk menjadi panelis debat Pilkada Nganjuk.


Menyikapi tudingan itu, Roni Sya'roni yang dikonfirmasi kontributor Javatimes pun angkat bicara. Ia mengaku bahwa dirinya memang dijadikan panelis debat oleh KPU Nganjuk. 

Tak Tahu Alasan Dijadikan Panelis

Sementara soal alasannya dijadikan sebagai panelis, Roni mengaku tak tahu menahu.

Iya (dijadikan panelis debat), semua tahu kan. (Soal alasannya memilih saya), saya gak tahu, coba tanya ke KPU dong, beber Roni saat dihubungi Javatimes, Rabu (13/11/2024).


Roni mengklaim, sejak sebelum dirinya ditunjuk sebagai panelis KPU Nganjuk hingga kini tidak memihak kepada salah satu paslon.

Sampai sekarang pun saya partisan, tidak dukung siapapun. Eee non partisan maksud saya, tidak memilih siapapun. Tidak memilih dan tidak mengendorse siapapun, dalihnya.


Hadir di Kampanye Akbar Salah Satu Paslon

Meski tak memihak terhadap salah satu paslon, namun Roni mengakui jika dirinya sempat hadir di acara kampanye akbar paslon Muhammad Muhibbin Nur-Aushaf Fajr pada Minggu (10/11/2024).


Dalam acara itu, Roni pun juga kedapatan mengangkat satu jari, yang identik dengan paslon nomor urut 01 yang dikunjunginya. Menurutnya, arti jari satu yang diangkat itu memiliki makna yang luas.

(Arti mengangkat satu jari itu) tergantung perspektifnya orang dong. Satu itu maknanya banyak, kalau sampean shalat, itu kan mesti syahadat, itu kan satu. Gak mungkin sampean limo (lima), kan gak mungkin, iya dong, aku Roni.

 

Roni Sya'roni bersama rekan-rekannya saat berpose di kampanye akbar salah satu paslon (Foto: Istimewa)

Diundang Secara Lisan

Saat disinggung kedatangannya di acara kampanye akbar, Roni mengaku mendapat undangan secara lisan dari PCNU Kabupaten Nganjuk.

Saya diendorse oleh apa, NU, itu. Saya diendorse oleh NU dan kemudian karena memang tempatnya juga berdekatan dengan GOR, kemudian saya diminta, yi, kiai Roni, tolong yi bisa hadir ya, ini ada apa, ada permintaan dari kiai-kiai untuk ada yang mewakili hadir. Oke saya bilang gitu, ya gitu, terus kemudian saya hadir, urainya.


Secara surat itu ndak, ya meminta kepada saya secara lisan, ya, Pak Roni tolong bisa hadir ya bersama apa, syuriah-syuriah yang lain ke itu, imbuhnya.


Memiliki Hubungan Saudara

Lebih lanjut, Roni mengaku kenal dengan semua paslon. Terlebih keluarganya juga memiliki hubungan saudara dengan salah satu Paslon Pilkada yang ia kunjungi saat menggelar kampanye akbar.

Saya kenal semuanya. Gus Muhibbin itu, apa, masih juga famili daripada istri saya. Ya, di dalam acara-acara keluarga ya ketemu, ya to. Pak Marhaen dulu ya sering, Mas Handy pernah ke pondok saya, itu. Tidak dibatasi oleh siapa pun, katanya.


Meskipun kenal dengan siapa pun, namun Roni menegaskan tidak memihak kepada paslon mana pun.

Saya tidak mempunyai apa itu, target, misi tertentu untuk memenangkan salah satu paslon, ya. Saya sebagai pengasuh pesantren, ya, wali santri kami juga bermacam-macam aspirasi politiknya. Dan itu kita serahkan kepada mereka, tegas Roni. 


Kalau saya mau mas, itu kan di tempat saya ada 1.200 wali santri mas, yang orang Nganjuk saja. Itu kalau saya kumpulkan, Insya Allah saya ngomong A, ya semuanya ikut A. Tapi tidak saya pakai cara itu, karena saya menghargai demokrasi, menghargai aspirasi masyarakat gitu loh, tandasnya.



(Tim)