Debat publik kedua untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Nganjuk berlangsung di Gedung Wanita Nganjuk pada Rabu sore |
NGANJUK, JAVATIMES -- Debat publik kedua untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Nganjuk yang berlangsung di Gedung Wanita Nganjuk pada Rabu sore (6/11/2024) berlangsung memanas.
Ketegangan terjadi saat Calon Wakil Bupati (Cawabup) Nganjuk nomor urut 02, Zuli Rantauwati, menganggap Bendungan Semantok yang diklaim menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara tidak berfungsi.
Menyangkut tentang Bendungan Semantok, kami dari Paslon 02 akan mengevaluasi kembali fungsi dari Semantok. Kemudian setelah kami mengevaluasi, kami akan membuat perencanaan kembali, kenapa Bendungan Semantok itu tidak berfungsi? kata Zuli saat menjawab pertanyaan moderator.
Kemudian setelah kita menemukan masalahnya, kita harus mencari solusi apa yang terbaik untuk Semantok, khususnya untuk masyarakat Nganjuk supaya Bendungan Semantok itu bermanfaat bagi petani. Kurang lebih 7.000 petani yang kurang atau tidak mendapatkan manfaat dari Bendungan Semantok itu, nanti kita cari solusi yang terbaik, imbuh Zuli Rantauwati.
Sebelumnya, Cawabup nomor urut 01, Aushaf Fajr juga menilai bahwa Bendungan Semantok yang berada di Kecamatan Rejoso tidak sesuai dengan rencana awal pembangunan.
Untuk permasalahan Semantok, ini memang sangat meresahkan. Kemarin pasangan 01 sudah temu warga di sekitaran Semantok, ini sangat memprihatinkan sekali karena program PSN yang digadang-gadang dapat menyelesaikan kekeringan di wilayah utara Kabupaten Nganjuk ini ternyata tidak dapat sesuai dengan rencana awal, aku Aushaf.
Menurut Aushaf, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk belum melakukan revitalisasi saluran irigasi.
Jadi debit airnya masih sangat kurang, ditambah lagi yang sebetulnya menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk merevitalisasi saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier ternyata tidak dijalankan, bebernya.
Ke depan, Paslon 01 akan berjanji untuk menyelesaikan persoalan Bendungan Semantok dan memastikan akan berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pasangan 01 akan berjanji dan memastikan komunikasi secara serius dan intens dengan Kementerian PU untuk menyelesaikan masalah Semantok. Dan kedua kami akan memastikan permasalahan irigasi di Kabupaten Nganjuk selesai, karena petani berdaya Nganjuk digdaya, pungkasnya.
Menyikapi jawaban kedua Cawabup, Trihandy yang mendapat giliran terakhir pun memberikan gambaran kepada keduanya mengenai Bendungan Semantok.
Menurut Trihandy, pihaknya pun sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian PUPR.
Sementara soal pernyataan Zuli Rantauwati yang menganggap Bendungan Semantok tidak berfungsi merupakan sesuatu yang tidak berdasar.
Saya ingin menanggapi dari Paslon 01, pada dasarnya kita bahkan bukan akan tapi sudah berkomunikasi kepada Kementerian PUPR untuk melakukan evaluasi terkait dengan Bendungan Semantok. Pada saat ini, mohon izin ibu 02, bukan tidak berfungsi, (Bendungan Semantok) sudah berfungsi mengairi sebesar 1.900 hektar dan akan kita kembangkan dengan perbaikan infrastruktur yaitu saluran ngomben, ucap Trihandy.
Saluran ngomben ini adalah saluran yang ada di bawahnya Semantok. Ketika kita perbaiki saluran-saluran tersebut akan memperluas yang namanya persebaran dari perairan kurang lebih 300 sampai 400 hektar. Inilah yang namanya kita berdaya dan juga Nganjuk untuk kita semua, pungkas Trihandy.
(AWA)