Tim Gus Ibin-Aushaf Fajr Tunggangi Simulasi Makan Gratis? Begini Pengakuan Ketua DPW Gempar Jawa Timur -->

Javatimes

Tim Gus Ibin-Aushaf Fajr Tunggangi Simulasi Makan Gratis? Begini Pengakuan Ketua DPW Gempar Jawa Timur

javatimesonline
07 Oktober 2024

Ketua DPW Gempar Jawa Timur (kaus biru) didampingi jajaran pengurus DPD Gempar Kabupaten Nganjuk

NGANJUK, JAVATIMES -- Baru-baru ini nama Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ramai menjadi perbincangan publik.


Hal itu berkenaan dengan kasus dugaan keracunan sejumlah siswa di Kecamatan Kertosono usai menyantap makanan dari simulasi program makan gratis, yang diprakarsai oleh relawan Gerakan Pemenangan Prabowo-Gibran (Gempar) Jawa Timur.


Atas adanya dugaan keracunan itu, Ketua DPW Gempar Jawa Timur Sony Setyaji pun langsung menggelar konferensi pers.


Dalam keterangannya, Sony meminta maaf atas adanya kegaduhan yang terjadi akibat simulasi program makan gratis. 

1. Permintaan Maaf

Ia menjelaskan tidak ada unsur kesengajaan atas adanya korban yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari simulasi program makan gratis.

Kami menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan korban juga lembaga yang ada di situ, dan itu tidak ada unsur kesengajaan dari kami, kata Sony kepada Javatimes, Sabtu (5/10/2024).


2. Pemutusan Kerja Sama

Sony menegaskan, pasca kejadian itu pihaknya langsung memutus pemasok makanan di sekolah yang dikabarkan mengalami keracunan.

Dengan kejadian tersebut, kami melakukan evaluasi-evaluasi yang akhirnya kami memutus beberapa dapur yang selama ini bekerjasama dengan kami, dengan kelalaian beliau akhirnya kami putus (kerja sama) pada saat itu juga, ucapnya.


3. Diklaim Milik Paslon Pilkada

Sony menjelaskan, sebelum peristiwa dugaan keracunan, pihaknya juga telah memutus kerja sama dengan mantan anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Fraksi Gerindra bernama Basori.


Pemutusan kerja sama itu, kata Sony didasari adanya pelanggaran komitmen yang disepakati secara bersama-sama.


Sony menceritakan, peristiwa pelanggaran komitmen bermula saat tim Gus Ibin-Aushaf yang diwakili Basori mendatangi pihaknya.

Salah satu dari teman kita datang, bahasanya bersilaturahmi dan meminta untuk menjadi salah satu bagian dari kegiatan (simulasi makan siang gratis) ini. (Saat) itu pun sudah saya sampaikan bahwa kegiatan kami tidak ada kepentingan politik, tidak ada titipan dari salah satu calon bupati atau gubernur atau pun dari parpol, bebernya.


Setelah menjelaskan hal itu, maka antara Gempar Jawa Timur dan Basori sepakat bekerjasama. Saat itu ada 7.000 porsi yang dibagikan ke sekolah-sekolah..

Ternyata dalam kegiatan ini, dari beliau (Basori) menyediakan 3.000 porsi, kami bantu di angka 4.000 porsi, jadi total 7.000 di tanggal 30 September, sebutnya.


Usai gelaran simulasi makan gratis, rupanya Sony mendengar selentingan bahwa program yang dijalankannya diakuisisi oleh pasangan calon Gus Ibin-Aushaf.

Ternyata ada dari salah satu kepala sekolah menginfokan bahwa kegiatan ini ditumpangi, (bahwa kegiatan ini) atas prakarsa atau perjuangan Gus Ibin - Aushaf Fajr, beber Sony.


Atas adanya informasi tersebut, lantas Gempar Jawa Timur langsung memutus kerja sama dengan Basori.

Setelah saya dengar, lalu besoknya (Basori) mau minta lagi untuk melanjutkan kegiatan, (maka) saya stop, karena sudah melanggar komitmen yang sebelumnya terjadi, tuturnya.


Selama ini kami tidak ingin ditumpangi ataupun ditunggangi, imbuhnya.


4. Respon Mantan Anggota DPRD Nganjuk

Merespon pengakuan Ketua DPW Gempar, Basori pun ikut angkat bicara. Dikatakannya, dalam simulasi yang digelar pada 30 September 2024 lalu, dirinya hanya sebatas memberikan informasi soal nama-nama sekolah. 

Saya hanya menginformasikan nama-nama sekolah saja. Soal simulasi makan gratis tanya Sony (Ketua DPW Gempar Jawa Timur) saja, ucap Basori pada Senin (7/10/2024) malam.




(AWA)