Penyaluran BLT DBHCHT di Kabupaten Jombang
JOMBANG, JAVATIMES -- Di Kabupaten Jombang, saat ini terdapat sebanyak 10.703 orang yang terdiri dari buruh tani dan buruh pabrik rokok sangat terbantu dengan adanya pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.307 orang diantaranya merupakan buruh pabrik rokok. Sedangkan sisanya sebanyak 6.396 orang merupakan buruh tani tembakau.
Mereka menerima bantuan tunai sebesar Rp.300 ribu untuk 4 bulan. Jika ditotal setiap buruh nanti akan mendapatkan BLT sejumlah Rp1,2 juta.
Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Jombang Wignyo Handoko, sasaran penyaluran bantuan tersebut adalah khusus bagi warga di wilayah utara Sungai Brantas yang meliputi 5 (lima) Kecamatan. Yakni Kecamatan Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu dan Ngusikan.
Memang wilayah utara Brantas sengaja dipilih karena wilayah tersebut merupakan penghasil utama tanaman tembakau yang kemudian mendatangkan DBHCHT di Kabupaten Jombang, terangnya.
Selain itu, lanjut Wignyo, DBHCHT tersebut juga digunakan untuk pembiayaan kegiatan bantuan penananam cabai yang diberikan kepada sedikitnya sebanyak 850 orang.
Bantuan tanaman cabai ini juga sebagai bentuk langkah kongkrit dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengantisipasi inflasi kebutuhan bahan pangan, utamanya cabai. Penerimanya adalah warga dengan status kemiskinan ekstrem. Bantuan ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian dari pemerintah dan berpihak kepada kaum buruh petani tembakau dan buruh pabrik rokok yang ada di Jombang. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban ekonomi masyarakat, paparnya.
Tak hanya itu saja, Wingyo menyebut, bantuan ini merupakan program lingkungan sosial dalam rangka pemulihan ekonomi daerah.
Bantuan tersebut juga salah satu bentuk nyata kepedulian dari pemerintah dan keberpihakan kepada kaum buruh petani tembakau dan buruh pabrik rokok yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Jombang.
Program ini merupakan bagian dari kepedulian pemerintah pusat dan daerah. Khususnya bagi ribuan buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok, pungkas Wignyo.
(Gading)