Kaur Umum atau Bayan Desa Blawe, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri yang diduga berselingkuh dengan perangkat desa lainnya
KEDIRI, JAVATIMES -- Kasus dugaan perselingkuhan antara Kaur Umum atau Bayan Desa Blawe, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri dengan perangkat desa lainnya, masih terus menjadi perbincangan miring masyarakat setempat, Sabtu (14/9/2024).
Bahkan, akhir-akhir ini masyarakat ikut bersuara soal dugaan perselingkuhan itu.
Dikatakan masyarakat setempat, Warlok (nama samaran), isu dugaan perselingkuhan yang ada di desanya sangatlah memilukan dan memalukan.
Apalagi, kata Warlok, hal itu diduga dilakukan oleh dua perangkat desa yang semestinya memberikan contoh teladan bagi warganya.
Semestinya sebagai pamong (red: perangkat desa) bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakatnya. Bukan malah melanggar norma dan etika, tutur Warlok, baru-baru ini.
Dengan adanya kabar tersebut, Warlok meminta agar kepala desa (kades) dapat bertindak tegas untuk menyelesaikan persoalan itu.
Warlok tidak ingin isu yang ada di lingkungannya dibiarkan begitu saja. Karenanya ia meminta agar para pihak segera dipanggil dan mengklarifikasi soal dugaan isu perselingkuhan tersebut.
Kalau ini dibiarkan, tentu sangat meresahkan masyarakat. Bisa-bisa mencoreng nama baik Desa Blawe, tutur Warlok yang juga diamini warga lainnya.
Lebih jauh, Warlok juga menyayangkan sikap Bayan Desa Blawe yang diduga melakukan pengancaman terhadap istrinya.
Ada informasi yang masuk ke telinga saya bahwa Bu Bayan (istri Bayan) sering mendapat ancaman dari Bayan yang diduga selingkuh dengan Bu Kasun itu, karenanya Bu Bayan sampai menuntut cerai, kata Warlok.
Bahkan, diceritakan Warlok, akibat dugaan perselingkuhan itu, Bu Bayan diinformasikan ditelantarkan hampir lima bulan namanya. Sampai-sampai Bu Bayan pindah ke lain desa.
Dampak isu selingkuh itu sampai Bu Bayan tidak diurus selama hampir lima bulan. Bahkan hari ini informasinya keduanya sudah tidak serumah lagi, istrinya pindah di Desa Ketawang, Kecamatan Purwoasri, ungkap Warlok.
Kades Blawe Kusnul Hidayati yang dikonfirmasi di kantornya pun juga tak menampik adanya rumor perselingkuhan yang melibatkan dua anak buahnya.
Kusnul mengungkapkan bahwa pihaknya sedianya telah berupaya untuk memediasi dua keluarga yang sedang diterpa isu miring tersebut.
Hanya saja, langkah mediasi itu sulit ditempuh lantaran dua perangkat desa yang diduga terlibat selingkuh menolak untuk menyelesaikan di desa. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Desa Blawe kepada Javatimes baru-baru ini.
Ngapunten sak derenge ampun kulo timbali ten kantor desa (red/Bahasa Jawa: mohon maaf sebelumnya, keduanya sudah saya minta datang ke kantor desa), Bu Kasun jawabnya sudah punya lawyer atau pengacara sendiri, terus kalau pak Bayan kulo (saya) telpon jawabe terose (jawabnya) suruh nemui yang bersangkutan, tulis Kades Blawe melalui pesan WhatsAppnya.
Sementara hingga berita ini naik di meja redaksi, upaya konfirmasi kepada Bayan dan istrinya, maupun Kasun Blawe Kulon, masih dilakukan.
(Gading)