SDN Juwet Kenongo Digeruduk Puluhan Wali Murid, Diduga Tak Senang dengan Kebijakan Plt Kepala Sekolah -->

Javatimes

SDN Juwet Kenongo Digeruduk Puluhan Wali Murid, Diduga Tak Senang dengan Kebijakan Plt Kepala Sekolah

javatimesonline
06 September 2024
Sejumlah wali murid saat menunggu kehadiran Kepala SDN Juwet Kenongo

SIDOARJO, JAVATIMES – Puluhan wali murid SDN Juwet Kenongo Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo mendatangi tempat sekolah anaknya pada Jumat pagi (6/9/2024).


Kedatangan mereka hendak menentang kebijakan Pelaksana (Plt) Kepala Sekolah SDN Juwet Kenongo, yang dianggap ngawur dan memaksakan kehendak.

 

Kebijakan yang dianggap ngawur dan memaksakan kehendak itu yakni adanya rencana pungutan berdalih infaq kepada masing-masing murid di SDN Juwet Kenongo.

Ada tarikan yang hendak dibebankan kepada setiap murid, ada tarikan wajib senilai Rp 10 ribu, kemudian infaq yang dimasukan amplop tiap minggunya dan rencana membuat kanopi, ungkap Bayu selaku komite SDN Juwetkenongo.

 

Kekesalan yang sama juga diungkapkan wali murid sekaligus ketua Pos SDN Juwetkenongo, David.


Ia menjelaskan bahwa apa yang akan dilakukan pihak sekolah sangat memberatkan siswa maupun wali murid. 


Semestinya, kata David, sebagai Plt Kepala Sekolah yang baru harus memberikan solusi sekaligus contoh teladan bagi tenaga pendidik lainnya.

Plt Kepala Sekolah bukannya memberikan solusi, malah akan memberikan beban kepada murid. Ini sangat memberatkan, terutama bagi kami sebagai wali murid kelas enam yang sebentar lagi akan menyekolahkan anak ke sekolah yang lebih tinggi, kata David.

 

Di tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kata David, bukan tidak mungkin akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya ia menentang terkait wacana pungutan berdalih infaq tersebut.

Nanti kami butuh biaya lebih jika mau sekolah di SMP, kok ini akan tambah membebani seperti RAB pensi dan rekreasi, ucap David. 


Terlebih rekreasi yang ditawarkan kepada murid juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Kalau ke daerah Malang menelan biaya per siswa Rp 600 ribu, ke Yogyakarta Rp 700 ribu. Itu hanya biaya rekreasi belum kegiatan pensi yang menelan kisaran Rp18.840.000, coba bayangkan pak, apa gak nangis wali murid SDN Juwetkenongo kalau kepala sekolahnya arogan dan seenaknya sendiri dalam mengambil kebijakan, cerita David. 


Makanya wali murid kompak mau menyampaikan uneg-uneg ke Plt Kepala Sekolah Juwetkenongo, ternyata ditunggu mulai jam 08.00 sampai jam 11.00 gak nongol, imbuh Davit.


Sementara Plt Kepala Sekolah SDN Juwetkenongo, Sayyidatul Uyun saat hendak dikonfirmasi kontributor Javatimes  di kantornya, tidak ada di lokasi.




(Khol)