Kades di Kediri Ceritakan Kebiasaan Dua Perangkat Desanya Usai Diduga Terlibat Perselingkuhan -->

Javatimes

Kades di Kediri Ceritakan Kebiasaan Dua Perangkat Desanya Usai Diduga Terlibat Perselingkuhan

javatimesonline
05 September 2024

Oknum perangkat desa Blawe yang diduga terlibat perselingkuhan 

KEDIRI, JAVATIMES -- Pemerintah Desa (Pemdes) Blawe, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, sedianya ingin mengambil langkah mediasi atas adanya informasi mengenai dua perangkat desa setempat yang diduga terlibat kasus perselingkuhan.


Hanya saja, langkah mediasi itu sulit ditempuh lantaran dua perangkat desa yang diduga terlibat selingkuh menolak untuk menyelesaikan di desa. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Desa Blawe kepada Javatimes Rabu (4/9/2024).

Ngapunten sak derenge ampun kulo timbali ten kantor desa (red/Bahasa Jawa: mohon maaf sebelumnya, keduanya sudah saya minta datang ke kantor desa), Bu Kasun jawabnya sudah punya lawyer atau pengacara sendiri, terus kalau pak Bayan kulo (saya) telpon jawabe terose (jawabnya) suruh nemui yang bersangkutan, tulis Kades Blawe melalui pesan WhatsAppnya.


Dikatakan Kades Blawe, sedianya antara Kasun dan Bayan masih kerap datang ke kantor desa usai diterpa isu miring.


Lebih-lebih kata Kades Blawe, kedatangan keduanya juga tidak terlampau jauh. Bahkan keduanya juga tampak kompak soal kehadiran di kantor desa.

Nggeh tasek tapi jarang (Ya, masih datang ke kantor desa, tapi jarang), beber Kades Blawe.


Lek Pak Bayan ten kantor terus gang 30 menit Bu Kasun dugi, lek Pak Bayan mboten ngantor nggeh Bu Kasun nggeh mboten (Kalau Pak Bayan ke kantor, 30 menit kemudian disusul kedatangan Bu Kasun, kalau Pak Bayan tidak datang ke kantor, Bu Kasun pun juga sama tidak datang ke kantor), imbuh Kades Blawe.


Di tempat terpisah, salah satu tokoh masyarakat, sebut saja Tomas meminta agar kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan oknum Kasun dan Bayan di lingkungannya bisa segera dituntaskan. Ia berharap oknum dua perangkat desa itu juga bersikap kooperatif agar persoalannya bisa segera terselesaikan.

Jika memang benar Pak Bayan dan Bu Kasun terlibat perselingkuhan, maka akui dengan kesatria. Namun jika isu itu tidak benar, ya sampaikan kepada masyarakat, toh pemerintah desa juga sudah menyediakan tempat mediasi, kata Tomas.


Kalau yang terjadi saat ini keduanya hadir di hari yang sama, kemudian diminta mediasi sulit, apalagi enggan bertutur sapa dengan masyarakat, ini kan tanda tanya, mas? Bukan begitu, tanya Tomas.


Sementara hingga berita ini naik di meja redaksi, upaya konfirmasi kepada Bayan dan istrinya, maupun Kasun Blawe Kulon, masih dilakukan. 



(Gading)