Datangi Balai Desa Bendungan, Pj Bupati Jombang Salurkan BLT DBHCHT -->

Javatimes

Datangi Balai Desa Bendungan, Pj Bupati Jombang Salurkan BLT DBHCHT

javatimesonline
09 September 2024

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang baru saja menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) khusus bagi buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok

JOMBANG, JAVATIMES -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang baru saja menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) khusus bagi buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok. 


Lokasi penyaluran di Balai Desa Bendungan, Kecamatan Kudu Jombang, Minggu pagi (08/09/2024). 


Selain itu juga diberikan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi petani tembakau dan pekerja rentan, serta pencanangan gerakan tanam cabai. 


Program yang dilaksanakan tersebut merupakan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi para buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok yang ada di wilayah Kabupaten Jombang. 


Tentunya, penyaluran bantuan ini disambut gembira oleh para penerima manfaat dan penerima bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan, Kabupaten Jombang tahun anggaran 2024. Masing-masing wilayah sasaran bantuan yakni di wilayah utara Brantas. Yakni di Kecamatan Kabuh, Kudu, Ploso, Ngusikan dan Plandaan.


Berdasarkan dari hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial, data yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Dinas Tenaga Kerja Jombang tersebut, terdapat total 10.703 (Sepuluh Ribu Tujuh Ratus Tiga-red) orang yang menerima manfaat dari program ini. Dengan rincian 6.396 merupakan buruh tani dan 4.307 buruh pabrik rokok. 


Mereka akan menerima bantuan tunai sebesar Rp 300 ribu untuk 4 bulan. Jadi total untuk setiap orangnya akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp 1,2 juta.


Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo menyampaikan, meskipun jumlahnya masih terbatas, namun manfaatnya akan sangat terasa bila digunakan secara bijak dan tepat sasaran.

Semoga bantuan ini tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi para penerima. BLT DBHCT ini juga diharapkan mampu menjadi kail yang dapat digunakan oleh para penerima untuk mencari rezeki, atau memulai usaha baru, urainya.


Menurut Teguh Narutomo, selain penyaluran BLT DBHCHT, Pemkab Jombang juga melaksanakan program perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk petani tembakau dan pekerja rentan. 

Program ini sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap risiko kecelakaan kerja, maupun kematian saat bekerja, yang bisa berdampak serius pada keluarga para pekerja, ucap Pj Bupati Jombang yang baru menjabat dua bulan ini.


Berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, terdapat 9.709 (Sembilan Ribu Tujuh Ratus Sembilan-red) petani yang telah terdaftar sebagai penerima manfaat perlindungan ketenagakerjaan ini.

Kami berharap, dengan adanya jaminan ini, petani kita dapat merasa lebih aman dalam bekerja. Meskipun kita tetap perlu bekerja dengan hati-hati dan mengikuti standar keselamatan, imbau Teguh Narutomo. 


Tidak hanya petani tembakau, Pemerintah Pusat juga memberikan perhatian kepada pekerja rentan di Kabupaten Jombang, dan semua tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Jombang nomor: 188.4.45/125/415.10.1.3/2023 tentang penduduk miskin ekstrim di Kabupaten Jombang dengan titik berat pada 5 Kecamatan penghasil tembakau. 

Hal ini bertujuan agar kelompok masyarakat yang paling rentan, mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan guna menghadapi risiko pekerjaan sehari-hari, urai Teguh Narutomo.


Oleh karena itu, lanjut Teguh, dalam upaya mengendalikan inflasi di Kota Santri, Pemkab Jombang juga mencanangkan gerakan menanam cabai. 


Inisiatif ini merupakan salah satu strategi konkret yang diambil pemkab Jombang untuk mengendalikan harga komoditas cabai, yang sering kali menjadi penyebab kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

Melalui gerakan ini, kita berharap dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah dan membantu menjaga kestabilan harga di pasar lokal. Kegiatan ini hendaknya tidak hanya bersifat seremonial, tetapi berkelanjutan, serta menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam mengatasi inflasi. Dengan menanam cabai sendiri, kita dapat menekan biaya produksi dan memastikan harga cabai di pasar tetap stabil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Jombang, pungkas Teguh Narutomo.


 

(Gading)