Waspadai Kanker Serviks, Sebagian Kasus Tidak Bergejala -->

Javatimes

Waspadai Kanker Serviks, Sebagian Kasus Tidak Bergejala

javatimesonline
13 Agustus 2024

 
Penyuluhan internal kepada pasien
TULUNGAGUNG, JAVATIMES -- Kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Hal itu sebagaimana disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RSUD dr. Iskak, dr. Wilis Nurkumala, Sp. OG., M.Ked.Klin. 

Infeksi dengan HPV seringkali tidak menimbulkan gejala. Selain itu  banyak orang  tidak tahu mereka terinfeksi HPV dan banyak orang yang dapat menularkan HPV tanpa menyadarinya, terang dr. Wilis saat melakukan penyuluhan internal kepada pasien, Senin (12/08/2024).


Beberapa gejala dari kanker serviks, antara lain: 

  1. Perdarahan pada daerah vagina (liang senggama)
  2. Perdarahan saat berhubungan intim
  3. Keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau
  4. Nyeri pinggang
  5. Nyeri perut
  6. Sulit BAK dan mungkin gagal ginjal


Karena itu skrinning kanker serviks penting untuk mengetahui pertumbuhan kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim). Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker.

Untuk  skrinning dini kanker serviks, perempuan dapat melakukan pap smear dan Iva test, kata dr. Wilis.


Pap smear dilakukan dengan pengambilan sel dari serviks untuk diperiksa dengan mikroskop. Tujuannya untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks.


Cara lain yang bisa ditempuh adalah Iva test, yakni pemeriksaan untuk melihat ada atau tidaknya sel-sel yang tidak normal pada serviks menggunakan olesan asam asetat.


World Health Organization(WHO)  merilis jumlah penderita kanker serviks setiap tahunnya mencapai 490.000, dengan 240.000 di antaranya meninggal dunia. Kasus kematian di seluruh dunia terjadi setiap dua menit. Sedangkan di Indonesia setiap 1 jam. 


Departemen Kesehatan RI menyebut kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Angka mortalitasnya sangat tinggi, sebanyak 21.003 kematian atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker.


Selain dr. Wilis, Instalasi PKRS dan Kepala Instalai Farmasi, Apt. Binti  Muzayyanah, M.Farm. Klin juga memberikan edukasi layanan sikarisma. Sebuah inovasi pelayanan antar obat gratis bagi pasien BPJS yang melakukan pengobatan rawat jalan di poliklinik reguler. 

Masyarakat Tulungagung dapat melakukan pemeriksaan di Poli Obgyn RSUD dr. Iskak, dengan jadwal pelayanan hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai pasien, demikian disampaikanya. 




 ( Rud )