Warga Nglawak Nganjuk Kecewa Ruko di Lingkungannya Tak Kunjung Rampung: Kondisinya Begitu, Apakah Bisa Digunakan? -->

Javatimes

Warga Nglawak Nganjuk Kecewa Ruko di Lingkungannya Tak Kunjung Rampung: Kondisinya Begitu, Apakah Bisa Digunakan?

javatimesonline
01 Agustus 2024
Ruko milik Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono yang dinilai warga mangkrak
NGANJUK, JAVATIMES -- Kabar mengejutkan datang dari desa di ujung timur Kabupaten Nganjuk. Tepatnya Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

Kabar itu bukan karena prestasinya, bukan pula karena budayanya. Melainkan salah satu bangunan milik desa yang tak kunjung rampung, hingga terkesan mangkrak.

Pantauan di lokasi, proyek desa milik Bumdes (Badan usaha milik desa) Pemerintah Desa Nglawak, itu nampak tak terawat. Dimana, halaman ruko dipenuhi dengan rumput dan sisa material.

Tak hanya itu, dari 15 unit ruko yang berdiri, hanya ada 3 yang terlihat terpasang pintu. Sisanya masih berupa bangunan setengah jadi karena pintu dan instalasi listrik belum terpasang.

Informasi dari warga sekitar, pembangunan di atas Tanah Kas Desa (TKD) tersebut, sudah dimulai sejak tahun 2020. Pekerjaanya dilakukan dengan cara dicicil setiap tahun anggaran.
Kalau tidak salah itu proses pengurukan tahun 2020, kemudian pada tahun selanjutnya baru dilakukan pembangunan, kata SA (57) saat ditemui di kediamannya, Rabu (31/7/2024).

Kondisi bangunan yang terkesan mangkrak ini sangat disayangkan warga. Selain karena sama sekali belum bisa difungsikan, juga karena lamanya proses pembangunan.

Padahal menurut mereka, proses pekerjaan sudah memakan waktu 4 tahun lamanya namun tak kunjung rampung. 

Proyek ini, sedianya membuat masyarakat sekitar senang. Sebab bangunan tersebut digadang-gadang akan digunakan sebagai lokasi UMKM yang akan melibatkan masyarakat setempat. 

Namun situasi saat ini berbeda. Masyarakat menyesalkan belum tuntasnya proyek tersebut meski memakan waktu bertahun-tahun.
Kondisinya begitu, apakah bisa digunakan. Listrik juga belum ada juga, katanya.

Masyarakat menduga, kurang matangnya perencanaan proyek ini menjadi dalang pembangunan pasar desa tersebut belum tuntas hingga kini.

Bahkan yang membuat warga semakin kesal lantaran di setiap pembangunan tidak sekalipun memasang papan proyek. Terlebih warga yang terlibat dalam pembangunan itu pun juga tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri.
Gak pernah ada papan proyek. Tiba-tiba ada yang bekerja di situ. Seakan-akan ini proyek siluman. Lebih mirisnya, para pekerjanya pun juga tidak dilengkapi alat keselamatan kerja, pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Nglawak, Muryanto memilih irit bicara. Ia lebih banyak mengaku tidak hafal soal nilai anggaran yang sudah dikucurkan untuk pembangunan ruko tersebut.

Selain itu, Muryanto juga ogah-ogahan menjelaskan perencanaan proyek tersebut.
Untuk anggaran saya tidak hafal, lupa berapa nilai anggaran pertahunnya, paparnya saat dikonfirmasi dikantornya, Rabu (31/8/2024) kemarin.

Muryanto menolak proyek Bumdes dikatakan mangkrak. Menurutnya, belum rampungnya pekerjaan karena pos anggaran dibagi-bagi, sehingga tak bisa menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut dengan waktu singkat.

Sementara dikutip dari situs jaringan pencegahan korupsi (Jaga.id), melalui informasi penyaluran dana desa pada pembangungan pasar Desa Nglawak dilaporkan sudah mencapai Rp1 miliar lebih.

Rincianya, tahun 2020 menyedot anggaran senilai Rp92,9 juta yang dicairkan pada tahap 3. Kemudian ditahun 2021, tahap 2 sebesar Rp150 juta dan Rp190 ditahap 3.

Ditahun 2022, pada tahap 2 sebesar Rp180 juta. Selanjutnya di tahun 2023, tahap 2 sebesar Rp150 juta dan Rp190 juta ditahap ketiga.

Sementara itu ditahun 2024, menyedot anggaran sebesar Rp100 juta di tahap 1 pencarian dana desa.



(Tim)