Sempat Terima Surat Tugas dan Gagal Daftar Pilkada Kabupaten Malang, Dwi Indrotito: Saya Kecewa -->

Javatimes

Sempat Terima Surat Tugas dan Gagal Daftar Pilkada Kabupaten Malang, Dwi Indrotito: Saya Kecewa

javatimesonline
29 Agustus 2024

Dwi Indrotito saat mengungkapkan kegagalannya dalam mendaftar sebagai bakal calon Bupati Malang 

MALANG, JAVATIMES -- Sejumlah kader dan simpatisan Partai Golkar Kabupaten Malang kecewa dengan putusan DPD dan DPP Golkar yang tidak mengusung kadernya maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Malang.


Padahal sebelumnya, kader tersebut telah mendapatkan surat tugas dari Ketum Partai Golkar saat itu Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F Paulus.


Kekecewaan para kader Golkar Malang itu terlihat saat penyerahan surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketum Partai Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia.

Pada tanggal 20 November 2023, DPP Partai Golkar mengeluarkan surat edaran nomor sprint-684/DPP/Golkar/XL/2023. Isi surat yang ditandatangani Ketum Airlangga Hartarto saat itu dan sekjen Lodewijk F Paulus, memerintahkan Dwi Indrotito sebagai bakal calon Bupati Malang untuk merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan panca sukses Partai Golkar, tutur sejumlah simpatisan Dwi Indrotiti yakni Pak Win, Pak Heru, dan Pak Eddy Susilo.


Hanya saja, kata mereka, surat perintah itu tidak berbuah surat rekomendasi. Alhasil membuat sejumlah kader dan simpatisan merasa kecewa.

Sangat kecewa, justru yang menerima surat rekomendasi malah orang lain, kata mereka penuh kekecewaan 


Kekecewaan yang sama juga dirasakan Dwi indrotito. 


Dwi Indrotito menyatakan, dirinya tidak mengetahui ihwal pemberian surat rekomendasi kepada orang lain. 

Pendukung Dwi Indrotito mengungkapkan kekecewaannya saat orang yang didukungnya gagal mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten Malang

Padahal kata Dwi, sejak awal hingga menjelang pendaftaran Pilkada, dirinya telah melakukan sejumlah tugas yang diperintahkan DPP Partai Golkar.

Saya sudah melakukan langkah-langkah secara eksternal ke masyarakat Kabupaten Malang, seperti sosialisasi dan sebagainya. Bahkan banner yang saya pasang juga menyatakan sebagai bakal calon Bupati Malang dari kader Partai Golkar. Tapi ujung-ujungnya saya sebagai kader kurang terakomodir, ungkap Dwi Indrotito, Kamis (29/8/2024).


Dwi merasa sebagai kader Partai Golkar kurang diperhatikan, baik DPD Kabupaten Malang, DDD Jatim, maupun DPP Partai Golkar.

Saya yang sudah mendapat surat penugasan jujur kecewa dan sangat kecewa, beber Dwi.


Apalagi, kata Dwi, apa yang telah dilakukannya bersama dengan sejumlah relawan telah menjalankan tugas secara maksimal.

Saya sudah maksimal untuk menjadi yang terbaik, namun keputusan untuk maju di Pilkada dan daftar KPU bukan di saya, ucap Dwi mengulangi pernyataannya.

 

Meski mengaku kecewa, namun Dwi Indrotito menyatakan siap untuk menerima apapun keputusan yang telah dikeluarkan oleh partainya 

Saya dengan kesatria sebagai pejuang dan petarung akan terus melakukan olah diri menjadi yang terbaik. Bagi pendukung saya rasa kecewa pasti ada, namun masih ada hari esok untuk terus kita hadapi, kita perbaiki dan saat jatuh kita akan bangkit lagi, intinya saya tidak akan menyerah serta tidak akan mengecewakan pendukung saya untuk periode berikutnya, beber Dwi.


Saya kader yang loyalis dan bukan kutu loncat, saya punya prinsip untuk tetap di DPD Partai Golkar saya akan berjuang lebih baik menunjukkan SDM saya mengabdi di partai Golkar menjadi partai yang terbaik, oungkas Dwi Indrotito pada awak media.



(Tim)