Ilustrasi dua perangkat desa di Kecamatan Purwoasri Kediri diduga terlibat perselingkuhan (Foto: Istimewa)
KEDIRI, JAVATIMES -- Desa Blawe, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, digemparkan dengan informasi tak sedap.
Kabar itu terkait dugaan perselingkuhan yang melibatkan dua perangkat desa setempat, yakni Kaur Umum atau Bayan dengan Kepala Dusun (Kasun) Blawe Kulon.
Menurut informasi yang beredar di masyarakat, isu perselingkuhan ini mencuat baru-baru usai istri dari Bayan berinisial A menuntut untuk dicerai.
Kemarin itu pihak korban (istri Bayan) meminta untuk dicerai. Katanya sih karena Pak Kaur Umum memiliki hubungan spesial dengan Bu Kasun (Blawe Kulon), hal itulah yang membuat masyarakat gempar, kata salah satu warga lokal (Warlok) yang enggan disebutkan namanya, Selasa (20/8/2024) sore.
Dengan adanya kabar tersebut, Warlok meminta agar kepala desa (kades) dapat bertindak tegas untuk menyelesaikan persoalan itu.
Warlok tidak ingin isu yang ada di lingkungannya dibiarkan begitu saja. Karenanya ia meminta agar para pihak segera dipanggil dan mengklarifikasi soal dugaan isu perselingkuhan tersebut.
Kalau ini dibiarkan, tentu sangat meresahkan masyarakat. Bisa-bisa mencoreng nama baik Desa Blawe, tutur Warlok yang juga diamini warga lainnya.
Kami selaku masyarakat desa tidak ingin isu tersebut nantinya mengganggu kondusivitas, belum lagi istri Bayan yang menuntut cerai karena semenjak isu perselingkuhan dengan Kasun, Bu Bayan merasa selalu dapat ancaman dari Bayan, bahkan ada informasi bahwa ia diancam mau dibunuh, timpal Warlok.
Warlok mengancam, jika persoalan itu tidak segera diselesaikan di tingkat desa, maka dirinya akan mengajak warga yang lain untuk melaporkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kediri.
Kalau tidak ada ketegasan dari Pemdes Blawe, maka kami masyarakat Desa Blawe akan melaporkan hal tersebut ke DPMD dan Inspektorat Kediri, tutup Warlok.
Di tempat terpisah, Kades Blawe Kusnul Hidayati yang dikonfirmasi di kantornya pun tak menampik adanya rumor perselingkuhan yang melibatkan dua anak buahnya.
Kusnul mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk memediasi dua keluarga yang sedang diterpa isu miring tersebut.
Kita pihak Pemdes (Blawe) sudah berupaya untuk mediasi, kita sudah panggil kedua belah pihak, baik Bayan maupun Kepala Dusun Blawe Kulon bersedia untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, namun tidak ada perjanjian hitam di atas putih, terang Kusnul yang juga diamini perangkat desa lainnya baru-baru ini.
Hingga berita ini naik di meja redaksi, upaya konfirmasi kepada Bayan dan istrinya, maupun Kasun Blawe Kulon, masih dilakukan.
(Gading)