Taman Pehserut Direvitalisasi, Kepala DLH: Diharap Jadi Ikon Baru Kabupaten Nganjuk -->

Ita

Ita

Javatimes

Taman Pehserut Direvitalisasi, Kepala DLH: Diharap Jadi Ikon Baru Kabupaten Nganjuk

javatimesonline
06 Juli 2024

Wajah Taman Pehserut di malam hari

NGANJUK, JAVATIMES -- Sejumlah pengendara yang melintasi simpang empat Desa Pehserut, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, disuguhkan dengan pemandangan taman baru.


Sebelum momen Hari Raya Idul Adha jika Anda melintas di simpang empat Desa Pehserut disuguhkan dengan kondisi taman tak terawat, banyak tumbuhan liar dibiarkan begitu saja hingga tumbuh besar dan rerimbun.


Namun saat ini pemandangannya berbeda dan segar dipandang mata. 


Sejak satu bulan terakhir, para pekerja mulai mempercantik taman tersebut dengan menambah ornamen hingga tanaman bunga-bunga hias. Sehingga saat ini terlihat segar dan bersih.


Keindahan dan kebersihan itu tentu tak bisa lepas dari tangan dingin pucuk pimpinan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, Subani dalam menata daerah berjuluk Kota Angin. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan space publik tak luput dari perhatiannya. 


Subani memprioritaskan revitalisasi Taman Pehserut karena menjadi jalan utama yang dilalui pengendara dari Surabaya menuju Jawa Tengah hingga Jawa Barat maupun sebaliknya.

Taman Pehserut lokasinya strategis, berada di jalan utama yang dilalui pengendara dari arah Surabaya maupun dari Jawa Tengah ataupun Jawa Barat. Taman ini tidak sekadar RTH pada umumnya, ada ornamen bawang merah yang menjadi kebanggaan Kabupaten Nganjuk, ujar Subani, Sabtu (6/7/2024) sore.

Wajah Taman Pehserut di malam hari

Perbaikan yang disentuh, kata Subani, yakni penataan taman, penambahan tugu dan lighting, serta pembersihan trotoar yang banyak ditumbuhi rumput.

Desain tugunya, kami berkomunikasi dengan konsultan perencana terpilih. Kemudian pengerjaannya dilakukan oleh Kautsar Fantasi Landscape. Alhamdulillah hari ini hasilnya sudah bisa dilihat dan dinikmati, ucap Subani.


Dikatakan Subani, anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi Taman Pehserut tersebut senilai Rp 174,8 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Nganjuk. Meskipun nilainya cukup kecil, namun hasil pengerjaannya sangat memuaskan.

Kami berharap Taman Pehserut ini menjadi ikon Nganjuk yang baru sekaligus menjadi penanda bahwa Nganjuk sebagai salah satu pengasil bawang merah terbesar di Indonesia, terang Subani.


Di tempat terpisah, salah satu warga setempat Joko Hanjiko (23) menyatakan kekagumannya atas wajah Taman Pehserut yang baru.

Dulunya saya melihat tempat (Taman Pehserut) ini ditumbuhi rumput liar dan terkesan tidak terurus. Namun sekarang saya sudah bisa menikmati hasil perbaikan taman ini. Semoga taman-taman yang lain juga bisa diperbaiki sehingga enak dipandang mata, bebernya.


Joko berharap, perbaikan yang dilakukan di taman-taman lainnya tidak hanya sekadar penataan taman dan pembersihan saja, namun juga dapat menambah ornamen yang sesuai dengan potensi daerah setempat.

Kami berharap di taman-taman lainnya bisa ditambah ornamen yang melambangkan potensi daerah masing-masing. Sehingga masyarakat gampang mengingat nama daerah dan potensinya. Ini tentu juga akan membuat wisatawan senang berada di daerah kita, pungkasnya.




(AWA)