Ssejumlah Kades kedapatan bermain ponsel saat Pj Bupati Nganjuk memberikan sambutan
NGANJUK, JAVATIMES -- Suasana berbeda terlihat di Alun-alun Kabupaten Nganjuk, Rabu (19/6/2024) pagi.
Lokasi yang biasanya digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga, saat itu disulap menyerupai lapangan upacara.
Suasana pun semakin meriah dengan hadirnya ratusan kepala desa (Kades) dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Nganjuk.
Bahkan ratusan Kades itu berpakaian dinas lengkap dengan atributnya. Sementara anggota BPD menggunakan pakaian batik yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Tak ayal dengan kondisi yang tak biasa itu menarik perhatian pengunjung yang datang.
Usut punya usut, rupanya kehadiran mereka untuk mengikuti acara pengukuhan penambahan masa jabatan Kades dari enam tahun menjadi delapan tahun sekaligus peresmian BPD.
Pengukuhan dan peresmian itu ditandai dengan penyerahan surat keputusan (SK) perpanjangan masa jabatan selama dua tahun dari Penjabat (Pj) Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna kepada para Kades dan anggota BPD.
Sayangnya, dalam gelaran pengukuhan itu tidak sedikit para Kades dan anggota BPD yang berulah. Mulai dari telat hadir, bermain ponsel saat Pj Bupati Nganjuk memberikan sambutan, merokok, bergurau, hingga terpantau duduk sepanjang acara pengukuhan.
Dimungkinkan Pj Bupati Nganjuk mengetahui peristiwa itu, karena saat itu berada di atas mimbar upacara dan berhadapan langsung dengan para Kades dan anggota BPD. Hanya saja di sepanjang acara tidak satu pun kata yang muncul dari Pj Bupati Nganjuk untuk mengingatkan perilaku sejumlah Kades tersebut.
Sejumlah mobil siaga desa yang kedapatan terparkir di lokasi pegukuhan perpanjangan jabatan Kades |
Di sisi lain, ada pula Kades yang secara terang-terangan memanfaatkan mobil siaga desa untuk kebutuhan pengukuhan.
Padahal, jika mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) Nganjuk Nomor 37 Tahun 2019 tentang Bantuan Keuangan Khusus Kepada Desa untuk Pengadaan Mobil Siaga Desa, penggunaan mobil siaga tersebut hanya untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
Tanggapan Kades dan Kadis PMD
Menyoal sejumlah perilaku tersebut, Kades Talang, Kecamatan Rejoso, Suparlan pun angkat bicara.
Pria berambut putih itu menyayangkan perilaku teman-temannya yang kurang beretika dan tidak memaknai secara utuh gelaran pengukuhan perpanjangan masa jabatan Kades dan peresmian BPD yang dipimpin orang nomor satu di Kabupaten Nganjuk (red: sebutan Pj Bupati Nganjuk).
Kami rasa mereka kurang peduli dan kurang rasa menghargai. Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi kembali, kami berharap ke depan jika ada kegiatan serupa perlu ada keamanan atau pengawas yang mencatat kedisiplinan para peserta, beber Suparlan, Rabu (19/6/2024).
Sejumlah Kades dan anggota BPD yang kedapatan duduk sambil bermain ponsel saat gelaran pegukuhan perpanjangan masa jabatan Kades dan peremian BPD di Alun-alun Nganjuk |
Hal serupa juga disampaikan Kades Sambiroto, Kecamatan Baron yang juga Ketua Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara Kabupaten Nganjuk, Achmad Sarif E.K.
Kalau (perilaku Kades yang menciderai acara pengukuhan) itu ada, berarti ada satu hal yang menjadi kekurangan dari teman-teman, kurang memerhatikan dan mengindahkan protokoler upacara, ucap Sarif.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Nganjuk, Puguh Harnoto pun juga menyayangkan sikap yang ditunjukkan seorang pemimpin di tingkat desa.
Semestinya, kata Puguh, perilaku semacam itu tidak boleh dilakukan karena mengurangi kekhidmatan acara.
Sebenarnya ini sebuah penghormatan terhadap produk hukum tertinggi tentang desa, kedua ini merupakan bentuk penghargaan kepada kepala desa dengan adanya penambahan masa jabatan selama dua tahun. Jika ada satu dua personel yang melakukan di luar kekhidmatan itu, harusnya mereka terketuk sendiri hatinya, ya, ucap Puguh selesai acara.
Saya menyayangkan perilaku itu, seharusnya pengukuhan ini bisa lebih khidmat, imbuh Puguh memungkasi tanggapannya.
(AWA)