Menko PMK Muhadjir Effendy Blusukan ke Ponpes Al Ubaidah Nganjuk, Ini yang Dilakukan -->

Javatimes

Menko PMK Muhadjir Effendy Blusukan ke Ponpes Al Ubaidah Nganjuk, Ini yang Dilakukan

javatimesonline
15 Juni 2024

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) Muhadjir Effendy saat berdialog dengan warga dan kader

NGANJUK, JAVATIMES -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko- PMK) Republik Indonesia, Prof. Muhadjir Effendy blusukan pada Sabtu pagi, 15 Juni 2024, ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.


Kunjungan Muhadjir Effendy tidak lain untuk meninjau upaya pencegahan stunting di Posyandu As-Syifa Ponpes Al Ubaidah. 


Muhadjir Effendy tiba pukul 09.30 WIB, didampingi Penjabat (Pj) Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna, Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi, dan Ketua DPD LDII Kabupaten Nganjuk H. Murkani.


Dalam kesempatan itu, Menko-PMK Muhadjir Effendy mengecek langsung proses pengukuran bayi dan balita yang dilakukan oleh para kader posyandu, mulai dari pengukuran lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan.


Selain itu, dia juga melihat pencatatan  perkembangan tumbuh dan kembang anak dan melihat proses konsultasi gizi setelah melakukan pengukuran serta pencatatan dan pelaporan di posyandu 


Tak lupa eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyapa para warga sekaligus membuka sesi dialog.


Usai melakukan dialog, Menko Muhadjir menyampaikan bahwa permasalahan stunting merupakan isu kompleks yang beririsan dengan banyak aspek, mulai dari kesehatan, gizi, sanitasi, hingga kebersihan lingkungan.

Muhadjir Effendy saat blusukan di Ponpes Al Ubaidah Kecamatan Kertosono 

Karena itulah, melalui pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di 338 ribu posyandu di seluruh Indonesia, Muhadjir berharap bisa menekan angka stunting.

Sejauh ini dari 338 ribu posyandu, baru tercapai 30 persen. Kami berharap di akhir Juni (2024), bisa tercapai 90 persen dari total populasi balita di Indonesia, kata Menko Muhadjir, Sabtu (15/6/2024).


Diakui Menko Muhadjir, target itu tidak akan tercapai jika hanya melibatkan satu pihak. Karenanya Menko Muhadjir mengajak semua pemangku kepentingan untuk saling bekerjasama dalam mengentaskan stunting di Indonesia. Termasuk di antaranya peran dari Ponpes.

Peran pondok pesantren sangat vital. Di pondok pesantren ada komunitas yang sangat solid, sehingga mudah digerakkan dan mudah diintervensi. Seperti santriwati misalnya, itu mudah dikawal untuk memastikan bahwa mereka secara fisik sehat, secara akhlak juga bagus, sehingga siap untuk menjadi ibu dalam menyiapkan generasi  yang akan datang untuk melanjutkan Indonesia ini, tandas Muhadjir Effendy.


Merespon pernyataan Menko Muhadjir, Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi pun tak menampik jika Ponpes memiliki peranan penting dalam mengentaskan stunting.


Mengingat peranan penting tersebut, membuat LDII dan Ponpes yang berada di bawah naungannya memberikan literasi dan pembekalan terhadap santriwatinya.


Tak hanya itu, mereka juga menyediakan posyandu bagi warga Ponpes dan warga sekitar.

Sejak awal kita sudah siapkan. Mulai dari peralatan hingga pelayanan, mulai dari pra nikah hingga pasca melahirkan. Kami juga beri literasi dan pembekalan terhadap santriwati yang akan kami tugaskan ke seluruh pelosok daerah. Ini dalam rangka untuk mendukung program pemerintah mencegah stunting, tutur Ardito Bhinadi.




(AWA)