DPPKB Nganjuk Gelar Rembuk Stunting Upaya Perkuat Pencegahan dan Penanganan Stunting -->

Javatimes

DPPKB Nganjuk Gelar Rembuk Stunting Upaya Perkuat Pencegahan dan Penanganan Stunting

javatimesonline
01 April 2024
Pj Bupati Nganjuk saat memberikan 

NGANJUK, JAVATIMES - Guna menurunkan kasus stunting di Kabupaten Nganjuk, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Nganjuk menggelar rembuk stunting di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Nganjuk, Senin, (1/4/2024).


Kegiatan yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna dalam sambutannya, menyampaikan besambutan berapa hal penting diantaranya adalah kualitas data. Dimana, perbaikan data stunting yang menjadi bagian rujukan untuk perencanaan monitoring dan evaluasi intervensi stunting harus memperhatikan validasi dan akurasi data.


Pengumpulan data yang baik dimulai ketika alat ukur yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Juga petugas yang memiliki kapasitas yang sama dan terlatih, prosedur pendataan dipenuhi serta cakupan data yang dikelola dan diukur.

Saya minta ditingkat desa atau kelurahan, bidan desa dan petugas gizi puskesmas secara bersama sama dengan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) masing-masing desa atau kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting, sambutnya


Dimana balita yang 2 bulan berturut-turut berat badannya tidak naik, balita dengan gizi yang buruk dan gizi kurang. Balita yang berpotensi stunting ini harus ditangani tidak hanya oleh petugas puskesmas tapi juga melibatkan dokter anak, lanjutnya.


Sri Handoko juga menginstruksikan kepada para Camat, agar memfasilitasi dan mengakomodir desa dan kelurahan, dengan memastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan, telah dialokasikan. 

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Nganjuk menggelar rembuk stunting di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Nganjuk

Sementara alokasi anggaran itu sendiri, bisa dengan dana desa (DD) atau dana yang dikelola oleh kelurahan. Kemudian melalui 5 layanan pokok yaitu Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Konseling Gizi Terpadu, Perlindungan Sosial, Sanitasi dan Air Besih serta Layanan Pendidikan Anak Usia Dini.


Lainnya, stakeholder juga harus mengambil peran untuk bekerja sama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk. Hal ini sangat diperlukan adanya kolaborasi dalam intervensi, baik sektor kesehatan maupun non kesehatan untuk keberhasilan penurunan stunting.

Kolaborasi ini dapat dilakukan melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi serta pembekalan tentang pemahaman, kepedulian individu dan masyakarat untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan stunting, tegas Sri Handoko.


Sebelumnya, Kepala DPPKB Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi, mengatakan Kabupaten Nganjuk telah melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya masalah stunting. 


Dimana melalui Kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Nganjuk tahun 2024 ini, diharap dapat meningkatkan komitmen kabupaten dan kecamatan serta para mitra dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk.

Rembuk stunting ini untuk merumuskan rencana kerja atau rencana aksi kegiatan prioritas pencapaian percepatan penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk, katanya. 


Nafhan juga menambahkan, perlunya pengembangan Data Intervensi Percepatan Penurunan Stunting, sebagai upaya strategis pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting di Kabupaten Nganjuk. 

Dengan itu perlu adanya optimalisasi kolaborasi peran serta OPD, dan mitra pembangunan yang terkait dalam percepatan penurunan stunting seperti melalui berbagai program yang ditetapkan, tandasnya. 



(Ind)