Pj Bupati Jombang saat menggelar Operasi Pasar Murah
JOMBANG, JAVATIMES -- Berbagai upaya dilakukan Pemkab Jombang dalam usaha menekan angka inflasi daerah.
Salah satunya seperti yang dilakukan kolaborasi antara Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang bersama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Seger.
Kedua instansi tersebut didukung sepenuhnya pemerintahan Kecamatan Peterongan menggelar Operasi Pasar Murah, Senin (04/03/2024), pagi di halaman depan kantor kecamatan.
Operasi pasar tersebut dibuka secara langsung oleh Pj Bupati Jombang, Sugiat. Tampak mengiringi Sugiat antara lain Suwignyo Kepala Disdagrin Jombang, Mochammad Rony Kepala Dispertan Jombang, Direktur Perumda Usaha Seger, Forkopimcam Peterongan hingga Kepala Desa se-Kecamatan Peterongan.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jombang Sugiat menyampaikan, operasi pasar murah yang dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian Pemkab Jombang dalam upaya pengendalian laju inflasi daerah.
Operasi pasar ini dilakukan dengan menambah pasokan (supply) bahan pokok (sembako) kepada para pedagang di pasar-pasar. Sedangkan pasar murah seperti ini, memang sengaja dilakukan dengan menjual bahan pokok secara langsung kepada masyarakat. Tentunya dengan harga relatif lebih murah dari harga pasaran, urai Sugiat.
Sugiat memaparkan, tujuan operasi pasar murah kali ini sebagai wujud pemenuhan ketersediaan sembako. Termasuk menyentuh keterjangkauan daya beli kebutuhan bahan pokok (sembako) pada masyarakat luas.
Tahun 2024 ini kami alokasikan anggaran senilai Rp.2 miliar lebih dari APBD, untuk mendukung kegiatan operasi pasar murah. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memberikan subsidi ongkos angkut serta mendukung berbagai kegiatan operasional lain. Tujuannya untuk menjamin kelancaran dan keberlanjutan program ini, tandasnya.
Sugiat menambahkan, operasi pasar murah akan dilaksanakan Pemkab Jombang dalam rentang waktu sejak bulan Maret hingga November 2024 mendatang.
Rinciannya tersebar di 13 pasar dengan frekuensi sebanyak 26 kali kegiatan. Termasuk pasar murah di 21 kecamatan dengan total 84 kali kegiatan.
Komoditas yang disediakan untuk operasi pasar murah, jelas Sugiat, diantaranya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk pasar murah dijual dengan harga Rp.10.100 per kilo. Kemudian minyak kita Rp.14.000 per liter botol plastik, gula Rp.16.200 per kilo serta telur Rp27.000 per kilo.
Operasi pasar murah ini merupakan hasil dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Jombang. untuk itu, tiap operasi pasar murah yamg digelar di kecamatan, kami sediakan minimal 300 kupon sebagai bentuk pemberdayaan dan pemerataan manfaat kepada masyarakat, pungkasnya.
Sementara itu terpisah, Camat Peterongan M. Eryk Arif mengatakan, pihaknya akan selalu men-support upaya Pemkab Jombang dalam menekan laju kenaikan inflasi daerah.
Menurut Camat termuda yang biasa dipanggil Erik ini, Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang tak terpisahkan di masyarakat. Di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu. Dalam situasi inflasi, lanjutnya, daya beli uang menurun karena setiap unit mata uang memiliki kekuatan pembelian yang lebih rendah.
Inflasi biasanya diukur melalui indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang mencerminkan perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, ujar alumnus STPDN ini.
Di sisi lain, masih kata Erik, faktor-faktor inflasi meliputi tiga hal. Pertama, permintaan tinggi. Kedua, biaya produksi meningkat. Dan terakhir, faktor kebijakan moneter.
Dampak inflasi dapat bervariasi tergantung tingkat dan stabilitas inflasi itu sendiri. Namun, inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, menurunnya daya beli masyarakat, dan mengganggu perencanaan keuangan individu dan bisnis. Jadi upaya Pemkab Jombang menekan inflasi daerah dengan menggelontorkan sembako pasar murah dan operasi pasar, sangat tepat untuk menekan kenaikan harga sembako, pungkasnya.
(Gading)