Protes Jalan Rusak, Warga Karangsono Tanam Puluhan Pohon Pisang di Tengah Jalan -->

Javatimes

Protes Jalan Rusak, Warga Karangsono Tanam Puluhan Pohon Pisang di Tengah Jalan

javatimesonline
04 Maret 2024

Pohon pisang yang ditanam warga di tengah jalan poros Desa Karangsono

NGANJUK, JAVATIMES -- Sedikitnya 20 pohon pisang ditanam di tengah ruas jalan rusak di Desa Karangsono, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (4/3/2024) pagi.


Pohon pisang itu sengaja ditanam warga sebagai bentuk protes atas rusaknya jalan yang tak kunjung dibenahi. Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk dan pengusaha tambang bertanggung jawab dan segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut.


Jalan itu merupakan akses utama masyarakat dengan status jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Karangsono dan desa lainnya di Kecamatan Loceret. Lebih-lebih jalan itu juga merupakan akses menuju sejumlah lokasi wisata di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret.


Kerusakan jalan diperkirakan sepanjang 1 kilometer dengan berbagai macam bentuk kerusakan seperti aspal mengelupas, jalan berlubang, sampai membentuk sebuah kubangan air.


Kondisi itu dimungkinkan akan semakin parah dengan banyaknya truk bermuatan tanah galian C dengan tonase melebihi kapasitas atau kekuatan jalan. Apalagi kerapnya hujan deras yang menguyur kawasan tersebut, membuat area kerusakan makin meluas.


Akibat kondisi itu, sejumlah warga yang kesal lantas menanam pohon pisang di area jalan rusak sebagai bentuk protes terhadap pemerintah dan pengusaha tambang yang tak kunjung turun tangan.

1. Tuntutan Warga

Diketahui, penanaman pisang ini merupakan kali kedua yang dilakukan warga, setelah sebelumnya dilakukan pada Kamis (2/2/2023) lalu.

Tuntutan dari warga supaya jalan diperbaiki. (Kondisi jalannya sudah) parah, berlubang-lubang itu, kata warga setempat, Agus Hadi Wijaya (52) kepada kontributor Javatimes pada Senin (4/3/2024).


Pengamatan di lapangan, lubang jalan yang rusak itu mencapai 40- 80 cm. Hal itu sangat membahayakan penguna jalan melintas di jalan poros itu. Menurut pengakuan Agus, sering terjadi laka lantas, apalagi jika yang melewati tak mengenal medan dan kondisi jalan.

Kasian sering terjadi laka, ada (yang jatuh juga). Rusak itu mulai tambang beroperasi, waktu itu kurang lebih bulan tiga tahun 2023, ujarnya.


2. Diperbaiki Asal-asalan 

Sedianya, kata Agus, jalan yang rusak telah diperbaiki. Hanya saja perbaikannya asal jadi.

Ya diperbaiki, tapi tidak maksimal lah. Cuma diperbaiki asal-asalan saja, akunya

Pohon pisang yang ditanam warga di tengah jalan poros Desa Karangsono 

Selain kondisi jalan yang mulai rusak, Agus juga mengeluhkan dampak yang ditimbulkan dari perusahaan tersebut berupa debu yang beterbangan, sehingga mengganggu pernafasan warga.

Efeknya kalau musim kemarau itu mungkin debu. Dampak dari debu itu, setiap rumah di pinggir jalan kena dampaknya. Termasuk juga orang yang berjualan di pinggir jalan, tuturnya.


3. Tanggapan Perwakilan Perusahaan Tambang

Ditemui terpisah, perwakilan pengusaha tambang Novi Ariyanto (45), mengatakan bahwa terkait permintaan perbaikan jalan sudah terjadi kesepakatan.

Besok sudah mulai bekerja, dengan catatan dikawal langsung untuk perbaikan jalannya. Jadi hari ini sudah ada titik temu, kata Novi yang mengaku sebagai Humas PT Aksa Energi Indonesia.


4. Melebihi Tonase

Lebih jauh, saat ditanya berkaitan muatan yang dibawa oleh pihaknya, Novi pun tak menampik jika banyak yang melebihi tonase.

Jadi kalau bicara tonase itu, apa ya, objektivitas saja lah. Karena apapun bentuknya, kalau saya ngomong tidak ya bohong. Ya kan pasti bohong, akunya.


Ia berdalih, kelebihan tonase itu disebabkan karena perhitungan dengan supplier menggunakan kubikasi.

Di Nganjuk itu sistem pembayaran yang kita ajukan kepada pihak supplier itu kubikasi bukan tonase, ya. Kubikasi, otomatis kalau kubikasi elevan dengan muatan. Makanya apabila nanti Pemerintah Nganjuk bisa mengatur regulasi harga dengan para supplier, ayo kita bicarakan bareng. Biar harganya semakin bagus, kubikasi semakin sedikit, sambung Novi.


5. Dua Perusahaan Tambang Lainnya

Selain PT Aksa Energi Indonesia, diakui Novi ada dua perusahaan tambang lainnya yang berada di sekitar tempat usahanya.

Ada tiga penambang (di sekitar Desa Karangsono), PT Aksa Energi Indonesia, WMS (Wagung Mandiri Sejati), dan belakang SMP (2 Loceret), tandas Novi.



(AWA)