KPH Pekalongan Timur Kunjungi Kantor KPH Malang, Ini Hal Penting yang Dibahas -->

Javatimes

KPH Pekalongan Timur Kunjungi Kantor KPH Malang, Ini Hal Penting yang Dibahas

javatimesonline
12 Januari 2024
KPH Pekalongan Timur dan KPH Malang saat berfoto bersama

MALANG, JAVATIMES -- Hari Jumat (12/1/2024) merupakan hari penuh kenangan bagi Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, yang beralamat di Jalan Cipto Kota Malang.


Pasalnya, mereka kedatangan tamu agung dari KPH Pekalongan Timur, Jawa Tengah.


Adapun KPH Pekalongan Timur dipimpin langsung Administratur (Adm) H. Candra Musi (CM). Rombongan KPH Pekalongan Timur tiba di kantor KPH Malang sekira pukul 14.20 WIB beserta rombongan yang berjumlah 100 orang dari jajaran manajemen hingga Asper sewilayah Kph Pekalongan Timur.


Dikatakan Adm H. Candra Musi, kedatangannya di kantor Perum Perhutani KPH Malang adalah untuk bersilaturahmi sekaligus dalam rangka study tiru berkenaan dengan wisata, agro forestry, dan literasi penanganan konflik sosial dalam kawasan hutan.

Kita melihat bahwa Malang ini memiliki track record yang bagus terkait dengan pengelolaan lingkungan, maka dari itu kita melakukan study tiru di KPH Malang, ujarnya.


Dan saya selaku kepala Perhutani Pekalongan Timur beserta rombongan datang untuk pembelajaran di KPH Malang terkait dengan penanganan wisata dan karena disini wisatanya cukup bagus, target pendapatan di Pekalongan Timur sendiri tidak lebih banyak dibandingkan Malang, sambung H. Candra Musi.


Di Pekalongan, kata Candra Musi targetnya 5 miliar selama satu tahun. Sementara jika di Malang berkisar 12 - 15 miliar dalam satu tahun.


Kemudian yang kedua, kata Candra Musi tingkat keberagamannya di Malang jauh lebih hidrogen dibanding Pekalongan.

Inilah yang akan menjadi branding kedepannya, Pekalongan harus seperti apa, kalau melihat potensi Pekalongan juga bisa menjadi objek yang menjadi tujuan wisata. Karena ketika akan menuju Dieng dan lainnya pasti akan melewati Pekalongan, urai Candra Musi.


Apalagi, kata Candra Musi Pekalongan juga terkenal menjadi sentra batik Pekalongan. Hal itu tentu dapat dikombinasikan. 

Kita bisa meniru apa yang telah dilakukan Adm Kph Malang dan jajaran tentunya, karena ini sudah baik dengan berbagai bukti capaian seperti wisata yang selalu 100 persen di atas RKAP, beber Candra Musi.


Kita cuma satu hari disini, kemudian besok orientasi lapangannya. Jadi apa sih kebijakan di kantornya serta bagaimana dilapangan, teman-teman supaya bisa belajar dengan melihat langsung. Diharapkan akan mendapat ide kreatif serta gagasan, sambungnya.

Kunjungan KPH Pekalongan Timur ke kantor KPH Malang dalam rangka study tiru

Sementara jika melihat wisata di Pekalongan, kata Candra Musi terdapat 62 objek titik wisata. Tetapi yang paling berpotensi hanya ada tiga dan selebihnya macet.

Maka dari itu saya ingin mengajak mereka, keterlibatan asper-asper di Pekalongan itu belum konsentrasi dalam konteks mengelola wisata, di Pekalongan itu kalau skala banding 10 untuk konsentrasi asper kelola wisata baru sampai 4. Sehingga dengan saya mengajak mereka kesini supaya belajar di KPH Malang seperti dari asper Sengguruh, asper Tumpang, bagaimana sih pengelolaannya, kata Candra Musi.


Karena ini menjadi potensi untuk perhutani kedepannya, karena termasuk jasa lingkungan yang tidak perlu pohon dan tidak perlu sadapan. Sedangkan dari sejumlah wisata di Pekalongan, yang bisa dianggap paling besar seperti forest kopi batang, curug sibiting, kembang langit, lembah gemantung, kali paingan serta destinasi wisata yang buat campervan dan setelah dari sini diharapkan teman-teman mendapat gambaran bagaimana cara mengelola wisata dengan baik, cara menarik pengunjung serta tidak kalah penting adalah lebih tertib administrasi, tambah Candra Musi.


Sementara itu, Adm KPH Malang Ir. Loesy Triana menyampaikan terima kasih atas kehadiran KPH Pekalongan Timur.


Lebih jauh Ir Loesy menjelaskan bahwa sedianya KPH Pekalongan memiliki penghasilan yang cukup tinggi dari getah. Alhasil karena terlalu fokus dengan pekerjaan itu, sehingga pekerjaan yang terkait dengan agro dan wisata tidak sampai tersentuh oleh Asper.

Pak Adm Pekalongan Timur ingin pak Asper bisa study banding ke teman-teman Asper di Malang, karena ternyata Pak Asper Malang ini juga mengetahui berapa pendapatan wisata yang di terima, termasuk dengan agro dan oleh teman-teman di Pekalongan timur hal ini belum diketahui, selain itu mungkin juga akan study banding terkait manajerial termasuk administrasi di KPH Malang tentang agro dan wisata, aku Ir. Loesy.


Lebih lanjut Ir. Loesy menyampaikan bahwa tidak hanya KPH Pekalongan saja yang belajar. Namun pihaknya juga menginginkan bahwa apa yang dikerjakan di Pekalongan Timur juga bisa menambah wawasan bagi teman-teman di KPH Malang

Mungkin pengelolaan getah di Pekalongan Timur yang bisa kita contoh untuk teman-teman yang ada di KPH Malang. Walaupun target getah KPH Malang ini sedikit, namun kita tidak ingin malang ini untuk merealisasikan getah ini jauh dari harapan Divre Jatim, urai Ir. Loesy.


Dan tadi juga sempat di-WA Pak Kadivre 'agar segera dihijaukan yang masih merah', karena memang KPH Malang ini angkut getah pasti di dua hari terakhir, jadi tanggal 1 sampai 13 pasti potret kita masih merah, tapi nanti insyaallah tanggal 14-15 kita juga akan membirukan nuansa getah di Jawa Timur, pungkas Loesy Triana. 



(Tim)