Komentar |
| Pengelola wisata Coban Talun bersama petugas pengamanan Nataru |
MALANG, JAVATIMES -- Unit wisata Coban Talun merupakan salah satu wisata alam yang beberapa kali dalam pantauan awak media mengalami perubahan manajemen pengelolaannya, sebut saja dalam kurun waktu lima tahun terakhir di kelola oleh Perum Perhutani, kemudian oleh KBM dan setelah itu hingga saat ini dikelola Palawi Econique yang merupakan salah satu anak perusahaan milik BUMN.
Terkait dengan target pendapatan, tentu wisata alam ini masih bisa dibilang menjadi objek yang patut diperhitungkan dengan wisata-wisata alam lain yang notabene sama-sama pengelolaan oleh BUMN yakni Perum Perhutani yang kebetulan lokasinya berada di Jawa timur atau lebih tepatnya berada di kota wisata Batu.
Dalam keterangannya, (25/12/2023) Sugeng selaku penanggung jawab unit wisata Coban Talun saat ditemui awak media menjelaskan bahwa target di tahun ini mendapatkan pemasukan senilai Rp 1,56 miliar. Sementara dari target tersebut, hingga tanggal 25 bulan Desember sudah mencapai 99,2 persen.
Mudah-mudahan target yang kurang 0,8 persen itu bisa terlampaui, ungkapnya.
Dijelaskan Sugeng, pengunjung pada momen Nataru meningkat sekitar 50 persen dari kunjungan biasa. Diharapkan peningkatan tersebut bisa terus berlangsung hingga tanggal 1 Januari 2024.
Kalau untuk target awal itu Rp 1,56 miliar, tapi kemarin ada revisi menjadi Rp 1,99 miliar, urai Sugeng.
Dari angka tersebut, kata Sugeng, bisa dibilang untuk target awal akan tercapai. Sedangkan target setelah direvisi masih belum tercapai.
Rata-rata jumlah pengunjung pada momen Nataru sekitar 500-700 setiap hari, sedangkan untuk kunjungan reguler antara 50-100 orang, beber Sugeng.
Jika melihat pengalaman tahun lalu, tambah Sugeng, puncak penambahan pengunjung bukan terjadi momen krusial, karena di hari tersebut banyak orang lebih suka berkunjung ke wisata keluarga yakni wisata buatan seperti sekitar kota Batu.
Sehingga untuk berkunjung di wisata Coban Talun setelah hari-hari mengunjungi wisata lainnya, kata Sugeng
Sementara untuk pengamanan momen Nataru ini, sambung Sugeng, pihaknya tidak sendirian. Pihak pengelola bekerjasama dengan stakeholder mulai dari kepolisian, masyarakat sekitar, hingga linmas.
Mereka standby di lokasi, ada juga tim kesehatan disini yang kerjasama dengan Yonkes dan mudah-mudahan semua berjalan lancar serta pengunjung setelah dari sini bisa kembali lagi kesini nantinya untuk berwisata atau sebagai pelanggan, ujar Sugeng.
Di sisi lain, menyoal spot yang paling instagramable, Sugeng menyebut ada beberapa titik yang bisa diandalkan dan dapat memanjakan pengunjung.
Spot yang paling banyak diminati di sekitar sungai, kemudian air terjun. Sedangkan untuk pengunjung anak-anak juga ada ticket penunjang yang kita banderol dengan harga Rp 25.000. Dengan pembayaran itu, mereka akan mendapatkan free tiga wahana, pungkas Sugeng.
(Tim)