Peserta aksi saat menyampaikan aspirasinya |
NGANJUK, JAVATIMES -- Sekelompok massa yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Nganjuk (FPMN) menggeruduk Kantor Bupati Kabupaten Nganjuk, Kamis (2/11/2023).
Kedatangan mereka sebagai bentuk keprihatinan terkait beberapa persoalan yang hingga kini tak kunjung ada penanganan.
Aksi dimulai sejak pukul 09.00 WIB dengan titik kumpul Jalan Gatot Subroto Kecamatan/Kabupaten Nganjuk. Dari Jalan Gatot Subroto, peserta aksi melakukan long march mengendarai kendaraan menuju Kantor Bupati Nganjuk.
Sesampainya di pintu gerbang kantor bupati, massa aksi pun berorasi secara bergantian. Mereka mengutarakan beragam aspirasi.
Salah satunya yakni soal kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk yang dinilai melempem terhadap para penambang nakal.
Menurut catatan koordinator aksi Suyadi, dari 9 tambang galian C yang beroperasi di Kabupaten Nganjuk, pajak yang masuk hanya Rp 120 juta.
Ini kemarin saya menghitung ada 9 penambang, rata-rata per penambang setiap hari 200rit. Nah per ritnya Rp 40(ribu) rata-rata. Tinggal ngitung, piro (red: berapa). Dan belakangan saya mengetahui pajak yang masuk hanya Rp 120juta, beber Suyadi dalam orasi.
Atas kondisi itu, alhasil para pendemo meminta pertanggung jawaban dari Pj Bupati Nganjuk selaku pucuk pimpinan di Kota Bayu. Mereka tidak henti-hentinya meneriakkan nama Pj Bupati Nganjuk untuk segera keluar menemuinya.
Hanya saja Pj Bupati tak kunjung menemui peserta aksi. Pj Bupati lebih memilih menghadiri kegiatan lain dan mewakilkan kepada bawahannya.
Tak ayal, banyak dari peserta aksi yang menyayangkan sikap Bupati yang tidak mau menerima mereka. Padahal surat pemberitahuan aksi sudah dilayangkan sejak beberapa hari lalu.
Kami sangat kecewa sekali (dengan Pj Bupati Nganjuk). Orang pemberitahuan ini sudah kami lakukan sesuai dengan undang-undang, lebih dari 3x24 jam. Seharusnya beliau siap menerima kita, (bukan bawahannya), ucap koordinator aksi bernama Suyadi.
Apalagi, kata Suyadi jika hanya bawahan Bupati yang menerimanya, besar kemungkinan informasi dan tuntutan yang disampaikan peserta aksi tidak utuh.
Karena saya sudah tahu lah ya, kalau beliau-beliau (bawahan Pj Bupati Nganjuk) yang nerima kita tadi 'iso opo' (red: bisa apa). Kalau pun nanti penyampainnya melalui beliau-beliau, bisa panjang bisa pendek. Kan lebih baik kami sampaikan sendiri, beber Suyadi.
Suyadi mengaku, pihaknya akan menunggu kesiapan Pj Bupati Nganjuk untuk menemui FPMN dan menindaklanjuti segala tuntutan yang disampaikannya.
Pj (Bupati Nganjuk) ini kan banyak waktunya ya, kita siap kok (menunggu jadwal pertemuan) demi kepentingan masyarakat. Mau subuh, mau tengah malam, mau maghrib, mau tengah hari, mau di leher singa, mau di leher naga, kami siap untuk kepentingan masyarakat, pungkas Suyadi.
Sementara itu, menyoal tuntutan dan harapan FPMN, Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Nganjuk Judi Ernanto menegaskan bahwa pihaknya akan segera melaporkannya kepada Pj Bupati Nganjuk.
(Tuntutan yang disampaikan FPMN) ini menjadi catatan kami. Akan kami laporkan dan kami berikan kepada Bapak Pj Bupati (Nganjuk) terkait pertemuan hari ini, acara hari ini, beber Judi Ernanto.
(AWA)