Dinas PUPR Jombang Lanjutkan Proyek Rekonstruksi Jalan Peterongan Senilai Rp 2,8 Miliar -->

Javatimes

Dinas PUPR Jombang Lanjutkan Proyek Rekonstruksi Jalan Peterongan Senilai Rp 2,8 Miliar

javatimesonline
22 Oktober 2023

Proyek rekonstruksi Jalan KH Romli Tamim Rejoso dan Kepala Dinas PUPR Jombang

JOMBANG, DJAVATIMES -- Pemkab Jombang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat kembali melanjutkan proyek rekonstruksi Jalan KH Romli Tamim, Rejoso, Peterongan Jombang. 


Paket bersumber APBD 2023 tersebut nilai pagu anggarannya Rp 3,6 miliar dan lelang dimenangkan PT Tuwuh Handayani dengan dengan nilai Rp 2,8 miliar. Sesuai rencana jalan KH Romli Thamim tersebut akan dikerjakan dengan jenis konstruksi beton (Rigid Pavement) dengan panjang sekitar 300 meter dan lebar 5 meter.


Saat ini memasuki pekan ketiga bulan Oktober 2023, perbaikan menyentuh saluran di dua sisi jalan. Masing-masing sisi dipasang box culvert dan U-ditch. 


Titik pekerjaan proyek mulai dari ruas jalan simpang tiga Fly Over (jembatan layang) Peterongan ke arah selatan hingga tikungan (area makam) di titik turunan perlintasan kereta api ke arah Ponpes Darul Ulum Rejoso Peterongan. 


Para pekerja proyek terlihat masih fokus mengeruk tanah di sisi jalan dan memasang box culvert serta U-ditch di saluran drainase.


Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi mengatakan, untuk kegiatan awal memang diutamakan penanganan pada saluran air (drainase). Berikutnya bila penanganan saluran air tuntas, maka langsung dilanjutkan dengan pengecoran (rigid pavement) jalan KH Romli Thamim.

Alasan penanganan saluran air didahulukan, karena di setiap musim hujan, jalan KH Romli Thamim selalu menjadi langganan banjir. Hal tersebut dipicu karena kondisi saluran yang dangkal dan terjadi sedimentasi (pengendapan-red). Sehingga saluran air digali lebih dalam, lalu dipasang box culvert dan U-Ditch, ulas Bayu didampingi Kabid Bina Marga Agung Setiadji.


Bayu mengungkapkan, pekerjaan rekonstruksi jalan KH Romli Thamim dilaksanakan dengan masa pelaksanaan selama 120 hari kalender, mulai tanggal 21 Agustus hingga 18 Desember 2023 mendatang.


Sejauh ini, jelas Bayu, progres pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah direncanakan. Yakni fokus pada pekerjaan saluran drainase atau penggalian dan pemasangan box culvert. 


Khusus pada pekerjaan saluran drainase terdapat beberapa perubahan desain yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. 


Termasuk penyesuaian berdasarkan masukan dari masyarakat saat sosialisasi dengan warga sekitar lokasi pekerjaan. Sedangkan untuk pekerjaan rigid beton rencananya akan dikerjakan pada awal bulan November 2023.

Makanya saat ini hingga akhir Oktober 2023, kita kebut penyelesaian saluran air (drainase). Supaya pengecoran jalan bisa on schedule dan tepat waktu pada awal November, tutup Bayu.



(Gading)