Bantuan Bibit Kedelai di Loceret Tidak Layak Tanam, Aktivis: Ada Indikasi Korupsi -->

Javatimes

Bantuan Bibit Kedelai di Loceret Tidak Layak Tanam, Aktivis: Ada Indikasi Korupsi

javatimesonline
14 Oktober 2023

Ilustrasi

NGANJUK, DJAVATIMES -- Sejumlah petani di Desa Putukrejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk mengaku kecewa dengan kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk. 


Kekecewaan itu bukan tanpa alasan, pasalnya bantuan bibit kedelai yang beberapa waktu lalu disalurkan kepada kelompok tani tidak dapat ditanam alias busuk.


Ketua Kelompok Tani Margo Mulyo Dusun Datar, Desa Putukrejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Samsul Anam menuturkan, pada bulan September 2023 lalu, kelompok tani yang dipimpinnya menerima paket bantuan dari pemerintah berupa benih kedelai 1,2 ton dan pupuk cair 45 botol.

Itu diberikan pada pertengahan bulan September 2023 kemarin. Bantuan itu diberikan kepada anggota kelompok tani kami yang berjumlah sekitar 120 orang, kata Samsul Anam kepada kontributor Djavatimes, Kamis (12/10/2017). 


Hanya saja dari penyalurannya, kata Samsul Anam, tidak sedikitpun benih kedelai itu yang kondisinya bagus.

Semuanya tidak bisa ditanam, (kondisinya) puret-puret (red: berjamur). Yang bisa digunakan hanya pupuk cairnya. Tapi tidak semua anggota (kelompok tani) yang menerima. Karena jumlahnya terbatas, beber Samsul Anam.


Atas kondisi itu, lantas Samsul Anam melaporkannya kepada ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Putukrejo, Kecamatan Loceret. Namun hingga kini belum ada jawaban.

Sudah kami laporkan ke Gapoktan, Pak Narno. Tapi gak tahu kelanjutannya gimana, urai Samsul Anam.


Menyoal kebenaran dan tindak lanjut persoalan tersebut, ketua Gapoktan Desa Putukrejo, Narno yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak merespon meskipun tampak berdering.


Sama halnya ketua Gapoktan Narno, Kepala Dinas Pertanian yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp hanya bertanda centang satu. Diduga kuat Muslim Harsoyo memblokir nomor kontributor Djavatimes.


Lain halnya dengan kedua orang yang tidak dapat dikonfirmasi, aktivis LSM Kabupaten Nganjuk kenamaan Hamid Effendi menjelaskan bahwa terkait bantuan bibit kedelai tidak layak tanam ini diyakini ada indikasi kuat adanya dugaan korupsi. Hal itu dikuatkan setelah mendapatkan fakta di lapangan adanya bantuan bibit kedelai yang sangat tidak layak dan berjamur.


Hamid menduga ada keterlibatan orang-orang penting di pemerintah daerah ini dan mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, karena diduga telah merugikan negara dan rakyat. Termasuk pejabat di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk.

Kami berharap dengan ditunjuknya Pj Bupati Nganjuk yang baru, dapat membawa perubahan pada segala bidang, termasuk sektor pertanian. Jika memang penyaluran benih pertanian ada penyelewengan, maka jangan segan-segan untuk memecat Kepala Dinas Pertanian dan tindak mereka yang terlibat, tutur Hamid kepada kontributor Djavatimes Sabtu (14/10/2023).


Nganjuk itu butuh pemimpin yang berani dan tegas. Tunjukkan jika Pj Bupati terpilih ini memiliki sikap yang berani dan tegas, sambung Hamid memungkasi komentarnya.




(AWA)