Pamerkan Ciri Khas Daerah, Gelaran Jombang Culture Carnival Berhasil Hipnotis Ribuan Penonton -->

Javatimes

Pamerkan Ciri Khas Daerah, Gelaran Jombang Culture Carnival Berhasil Hipnotis Ribuan Penonton

javatimesonline
03 September 2023


Bupati Jombang saat membuka acara Jombang Culture Carnival

JOMBANG, DJAVATIMES -- Masih dalam suasana peringatan HUT RI ke-78, Pemkab Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, menggelar parade seni budaya Jombang Culture Carnival, Sabtu (02/09/2023) malam. 

Meski acara berlangsung malam hari, suasana meriah mewarnai penampilan 18 kelompok yang masing-masing menampilkan sendra tari kolosal sejarah dan budaya kerajaan Jenggala, Dhaha, hingga Majapahit yang menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Jombang.


Parade seni budaya Jombang Culture Carnival (JCC) dibuka Bupati Jombang Mundjidah Wahab dengan memukul gong sebanyak 3 kali. Berikutnya diikuti penampilan 18 kelompok berkolaborasi dengan tari kolosal dan musik kontemporer. 


Ratusan peserta terdiri dari unsur sekolah, pemerintah, organisasi massa, dan komunitas di Kabupaten Jombang.


Penampilan parade budaya


Dengan mengenakan baju adat khas Jombangan, para peserta berhasil memukau ribuan penonton yang banyak terkonsentrasi di alun-alun setempat.


Budaya asli Jombang seluruhnya ditampilkan lara peserta. Mulai dari seni Sandur Manduro, wayang topeng Jariduwur, Tradisi Unduh-Unduh, Ogoh-Ogoh, Ludruk, dan Besutan. Bahkan tradisi ritual kungkum sinden juga ditampilkan peserta.


Tak hanya pertunjukan para peserta yang memukau, namun busana adat yang dikenakan peserta juga memikat para penonton.


Ada yang menarik, pada penampian sejumlah peserta. Yakni menampilkan dua lakon pakem atau cerita asli. Masing-masing cerita patah Kuda Marawangsa serta Wiruncana murca. Dengan latar belakang masa kerajaan Jenggala, Dhaha dan majapahit. 


Penampilan budaya asli Jombang


Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengapresiasi pagelaran seni budaya JCC yang diselenggarakan Disdikbud setempat.


Disisi lain Pagelaraan seni JCC kali ini memiliki sentuhan yang berbeda. Artinya, acara sengaja dihelat mal hari, agar seluruh panitia dan peserta JCC bisa fokus beribadah tanpa mengganggu waktu Sholat masing-masing dan tidak akan banyak menelan korban penonton yang sakit karena bila digelar siang hari yang terik.

Agenda JCC akan jadi kegiatan rutin setiap tahun. Tujuannya untuk mengenalkan kekayaan budaya asli Jombang kepada para generasi muda. Muaranya agar para generasi muda dan khalayak Jombang semakin mencintai seni budaya asli Jombang sebagai warisan budaya para leluhur yang sarat kearifan lokal, pungkas Bupati Mundjidah Wahab pada sejumlah awak media.




(Gading)