Gelar Meeting Friends Sambil Refreshing ke Bromo, Begini Respon Alumni IAIN Sunan Ampel Tahun 1988 -->

Javatimes

Gelar Meeting Friends Sambil Refreshing ke Bromo, Begini Respon Alumni IAIN Sunan Ampel Tahun 1988

javatimesonline
02 Mei 2023
Alumni jurusan Akidah Filsafat (AF) dan Perbandingan Agama Fakultas Ushuludin Sunan Ampel Surabaya tahun 1988 (FUSH'88) saat mengunjungi Gunung Bromo


PROBOLINGGO, DJAVATIMES -- Meeting Friends atau dikenal dengan sebutan pertemuan bersama teman alumni digelar jebolan jurusan Akidah Filsafat (AF) dan Perbandingan Agama Fakultas Ushuludin Sunan Ampel Surabaya tahun 1988 (FUSH'88). Meeting Friends ini dihelat di rumah alumni Hj Munifa di Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (30/4/2023). Selanjutnya pertemuan dilanjutkan refreshing ke puncak gunung Bromo. 


Untuk diketahui, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya kini telah berubah status menjadi UINSA (Universitas Islam  Negeri Surabaya).


Dijelaskan Drs. Adji, alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya 1988, gelaran Meeting Friends ini merupakan kali ke lima, setelah sebelumnya dihelat di kampus UINSA pada 5 tahun silam yang pertama kali.

Sejak menginjak orientasi pengenalan kampus hingga sekarang, kita sudah mengadakan Meeting Friends sebanyak lima kali, urainya


Lain halnya dengan Adji, jebolan Filsafat lainnya bernama Drs H.Abdul Kholiq yang pada saat itu berhalangan hadir menuturkan permohonan maafnya. Dikatakannya, pada waktu yang sama ada kegiatan lain yang tidak dapat ditinggalkan.

Mohon maaf tidak dapat menghadiri, tapi percayalah saya selalu ingat pada kalian semua, tutur alumni yang dikenal memiliki pola berfikir penuh kontradiksi dengan pandangan umum namun tetap pada koridor yang kritis sistematis sesuai dengan garis filsafat.


Hal yang sama juga disampaikan Dosen Filsafat UINSA, Dr. Slamet Muliono, yang juga merupakan alumni Fakultas Ushuludin Jurusan Aqidah Filsafat (AF) di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Absennya dia di acara Meeting Friends karena baru pulang dari Umroh.

Saya berharap, Meeting Friends mahluk langka ini bisa terus dilanjutkan, ungkapnya pada kontributor Djavatimes.

 

Jebolan jurusan Akidah Filsafat (AF) dan Perbandingan Agama Fakultas Ushuludin Sunan Ampel Surabaya tahun 1988 (FUSH'88) saat menggelar meeting friend sekaligus refreshing


Menanggapi rekan-rekannya yang berhalangan hadir, Drs. Ikhwan, M.Si. selaku penggagas Meeting Friends menjelaskan, meski tingkat kehadiran cukup sedikit, namun tidak mengurangi rasa khidmat pertemuan yang jarang sekali terjadi. 

Meski tingkat kehadiran makhluk langka ini hanya sedikit, namun dunia akan tetap mengenangnya, ujar dia yang juga makhluk aneh jurusan Filsafat ini.


Tidak ketinggalan, Drs. Adji yang turut hadir juga menyampaikan pandangannya. Dikatakannya bahwa alumni 88 IAIN Sunan Ampel Surabaya seluruhnya sudah menjadi scientist (ilmuwan).

Namun nasib kita ditakdirkan berbeda-beda sesuai kodrat irodat ilahi, kata pria yang sudah mengantarkan putri pertamanya menyandang gelar Doktor.


Ditambahkannya, meskipun input yang didapat dari bangku kuliah itu sama, namun outputnya berbeda beda.

Mereka ada yang jadi dosen, guru, wartawan, usahawan, dll sesuai kodratnya sendiri-sendiri dari Sang Khaliq pencipta alam semesta, katanya.


Tampak suasana penuh suka cita terpancar dari raut muka alumni bersamaan dengan joke-joke (red: candaan) segar, yang mengingatkan para alumni semasa di bangku kuliah. Hal itu sebagaimana disampaikan jebolan jurusan Filsafat bernama Dra. Ulfa.

Kami semua merasa enjoy sekali bisa hadir pada acara Meeting Friends. Kita disini seperti kembali muda lagi layaknya kita sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah, ungkap Ulfa jebolan Filsafat yang sudah Manula, namun masih terlihat baby face ini.


Lebih lanjut, Dra. Ulfa atau yang akrab disapa Cik Ul, yang setiap harinya menjadi guru, menambahkan dirinya merasa tersanjung oleh teman alumni yang tampak kompak dan bersemangat menggelar kegiatan Meeting Friends.


Ditemui di tempat yang sama, Hana sebagai teman dekat Cik Ul mengungkapakna bahwa temannya itu  masih memiliki sifat yang sama, sejak dulu hingga sekarang, yakni penuh kehangatan.

Cik Ul ini penuh kehangatan. Kalau tanpa kehadiran Cik Ul bagaikan masakan tanpa garam. Termasuk juga teman-teman yang lain, kata Hana.


Lebih jauh, Drs. KH. Manan, alumni FUSH'88 ini berharap bahwa Meeting Friends tidak hanya berakhir hari ini saja. Wacana selanjutnya yakni menggelar kegiatan serupa atau Meeting Friends jilid berikutnya di Lombok, di kediaman Dr. Mustain yang menjadi dosen di UIN NTB.

Pada prinsipnya Meeting Friends ini harus berkelanjutan, harap Drs KH Manan.





(Khol)