Enam Rumah di Desa Kedungdowo Nganjuk Terancam Ambruk, Kades: Cuma Disurva-survey, Foto-foto Gitu Aja -->

Javatimes

Enam Rumah di Desa Kedungdowo Nganjuk Terancam Ambruk, Kades: Cuma Disurva-survey, Foto-foto Gitu Aja

javatimesonline
18 Januari 2023

Rumah warga yang tampak tanpa pijakan


NGANJUK, DJAVATIMES -- Belasan warga Desa Kedungdowo yang tinggal di bantaran Sungai Widas, Kecamatan/ Kabupaten Nganjuk, berada dalam zona tidak aman. Rumah mereka terancam ambruk, karena lokasi itu tergolong kritis.


Ancaman itu semakin nyata menyusul peristiwa longsor di bantaran Sungai Widas beberapa waktu lalu. Longsor menyebabkan pengikisan bibir sungai hingga mengenai pondasi rumah warga di lingkungan RT 02 RW 04.


Pantauan kontributor Djavatimes di lokasi, tampak tanah tempat rumah berpijak tak kuat menahan air hujan dan gerusan arus Sungai Widas.


Rumah yang awalnya rata dengan ketinggian jalan, saat ini sudah longsor dengan kedalaman hingga 3-4 meter.

Longsoran itu terjadi akibat tergerus derasnya air hujan dan aliran sungai Widas ini, ujar Ismadi (40), salah satu pemilik rumah yang terancam ambruk pada Djavatimes, Rabu (18/1/2023) sore.


Dikatakan Ismadi, setidaknya terdapat 5 rumah lainnya yang bernasib sama dengan tempat huniannya. 

Pondasi rumah saya ini baru satu minggu lalu tergerus air hujan. Kalau rumah di sebelah saya ada yang sudah beberapa tahun lalu terancam longsor. Tapi tidak ada perhatian dari pihak terkait, aku ayah tiga anak ini.


Saat ini, Ismadi dan warga lainnya masih harap-harap cemas. Musababnya, di lingkungan mereka tinggal sering mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Saat ini kami bersama warga lainnya disibukkan dengan membuat tanggul penahan aliran sungai dengan material alakadarnya. Kami memanfaatkan sisa limbah peternakan ayam sebagai urugan agar longsor tidak terlalu parah. Meskipun bau, setidaknya dapat meminimalisir terjadinya longsor, ujarnya.


Lebih lanjut, ia memohon agar pemerintah dan pihak terkait dapat turun tangan serta memerhatikan kondisi tempat tinggalnya.

Ancaman longsor masih menghantui kami. Kami mohon ada perhatian dari pemerintah dan pihak terkait untuk mencarikan solusi, agar kami tidak terbebani dengan ancaman longsor, harap Ismadi yang juga diamini warga lainnya.


Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa (Kades) Kedungdowo Suprapto, S. Kom. membenarkan soal tempat tinggal warganya yang terancam longsor.


Kondisi beberapa rumah di Dusun/Desa Kedungdowo kecamatan/Kabupaten Nganjuk yang terancam ambruk


Dikatakan Suprapto, setidaknya terdapat 6 rumah yang dihuni 8 KK di lingkungannya, yang saat ini sedang membutuhkan penanganan akibat longsoran di bantaran sungai. 

Kami sudah usulkan sejak tahun 2019 kepada Pemerintah Daerah, kepada Bupati dan BPBD Kabupaten Nganjuk untuk meneruskan ke balai besar (red: BBWS). Itu kan kewenangan dari balai besar, Brantas itu, ujarnya.


Namun, kata Suprapto, sampai sekarang belum ada solusi dan realisasi atas pengajuan yang dilakukannya.

Cuma di-surva-survey, foto-foto gitu aja, hingga akhirnya membengkak sampai tangkis sebelah timur hampir habis, kemarin yang barat, ujar Kades yang baru dilantik beberapa waktu lalu.


Lebih lanjut Suprapto menjelaskan, usaha yang bisa pihaknya lakukan hanya sebatas membantu semampunya.

Sejauh ini lahan warga yang tergerus sepanjang 50 meter. Kami hanya bisa kerja bakti bersama warga agar tidak terlalu parah. Kami berharap dari pemerintah daerah sama balai besar ada realisasi untuk mengatasi itu (red: longsor). Kasian sama warga, karena (longsoran) sudah sampai pondasi rumah, pungkasnya.





(AWA)