DIANGGAP TAK SESUAI DENGAN KONDISI LINGKUNGAN, WARGA MENILAI PROGRAM RHL BPDAS HABISKAN ANGGARAN -->

Javatimes

DIANGGAP TAK SESUAI DENGAN KONDISI LINGKUNGAN, WARGA MENILAI PROGRAM RHL BPDAS HABISKAN ANGGARAN

javatimesonline
10 Januari 2023
Bibit pohon yang belum tertanam


LUMAJANG, DJAVATIMES -- Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) BPDAS di Kabupaten Lumajang yang pelaksanaan tanamnya akhir tahun 2022 kemarin, masih menuai kontroversi beragam di masyarakat.


Salah satunya, pertanyaan adanya perbedaan harga bibit mulai dari Rp 2.500, Rp 3.750 hingga Rp 15.000, dengan jenis alpukat okulasi.


Setelah Kasi Tanam BPDAS Suagus dan Puspitarina memberikan klarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya pada Senin (9/1/2023) terkait program RHL BPDAS yang dilaksanakan diwilayah Kecamatan Senduro Desa Ranupani, secara garis besar keduanya banyak menyangkal atau tidak sependapat dengan hasil temuan awak media beberapa hari sebelumnya.


Dari pantauan awak media pada Selasa (10/1/2023), dirasa banyak kejanggalan, seperti pertama di wilayah Ranupani Lumajang juga terdapat giat penanaman selain dari BPDAS yang menurut BPDAS adalah program dari TNBTS dan bukan dari BNN BPDAS.


Kedua, jenis bibit juga dirasa ada perbedaan. Dari keterangan BPDAS menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanaman bibit pohon alpukat, durian dan Pete. Sementara di lapangan, ternyata yang ditanam malah bibit pohon pinus gunung (Cemara).


Ketiga, keterangan dari BPDAS berlokasi di petak 19, 20 dan 21 masuk Desa Ranupani Lumajang. Sedangkan temuan di lapangan untuk wilayah lahan di Desa Ranupani Lumajang, giat tanam bersama Bupati dan jajaran lintas sektor akhir tahun adalah penanaman bibit cemara bertempat sepanjang pinggir Jalan Ranupani.


Selanjutnya, keterangan dari berbagai sumber di Ranupani dan Senduro Lumajang, jika selama ini wilayah Ranupani tidak cocok dengan tanaman jenis buah seperti alpukat, durian dan pete. 

Karena dengan kondisi suhunya yang sangat dingin berakibat pohon lama tumbuh dan tidak akan berbuah, ungkap warga setempat.


Selain itu, warga juga lebih senang menanam sayur -sayuran. Lebih menguntungkan dengan umur yang lebih pendek dan cepat panen tentunya.


Menyikapi adanya perbedaan fakta dilapangan dengan keterangan dari BPDAS tersebut, salah satu warga yang juga ikut melakukan penanaman bersama Bupati waktu itu saat ditemui awak media (10/1/1/2023) menyatakan bahwa pihaknya diminta ikut menanam tanpa diberi upah.

Saya ikut menanam bibit cemara, dan tiap-tiap warga penggarap membawa 10 bibit untuk ditanam di pinggir jalan waktu itu. Saya pun tidak menerima upah membuat lobang, pasang acir hingga tanam. Namun saya juga menyadari, ini menjadi kewajiban kami selaku petani penggarap dilahan PS, ucapnya 


Dari pantauan awak media, melihat kondisi di lapangan wilayah Ranupani, memang hampir semua warga memilih berprofesi sebagai petani sayuran dan sepanjang mata memandang yang terlihat adalah sayuran yang menghijau menghampar luas di lahan perbukitan juga sekeliling pemukiman warga.


Jadi sangat masuk akal kalau warga menginginkan tetap bisa menanam sayuran yang mana hasilnya bisa menopang ekonomi keluarga.

Beberapa temuan yang berhasil diabadikan


Namun informasi dari BPDAS pada awak media sebelumnya, menjelaskan singkat kalau luas lahan yang ditanami adalah sekitar 700 hektar dengan anggaran yang belum bisa disebutkan dan pihak ketiga penyedia bibit juga masih dalam pertanyaan.


Jika meruntut dari berbagai sumber yang tidak ingin disebutkan namanya dalam pemberitaan menyampaikan bahwa untuk ukuran anggaran biaya program tanaman seluas 1 hektar adalah Rp 10 juta.

Jika ini yang ditanami 700 hektar, kita tinggal menghitung saja, ada berapa anggaran pemerintah untuk RHL dan apa sudah betul kalau wilayah Ranupani ditanami bibit buah tersebut, cetusnya.


Dan apa perencanaannya sudah melalui proses kajian semestinya sebelum dilaksanakan giat tanam. Karena banyak warga pesimis dengan kondisi suhu di lapangan, bisa-bisa menghambat pertumbuhan dan tujuan tanam bibit buah-buahan, sambungnya memungkasi pandangannya.





(Ich/Wn)