Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi
JAWA TIMUR, DJAVATIMES -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpantau memeriksa sejumlah ruangan di lingkungan Pemprov Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (21/12).
Ruang kerja yang diperiksa KPK yakni ruang kerja Gubernur Jatim, ruang kerja Wagub Jatim, dan ruang kerja Sekdaprov Jatim.
Selain itu, penyidik KPK juga menggeledah sejumlah ruangan di Kantor Setdaprov Jatim yang lokasinya bersebelahan dengan Kantor Gubernur Jatim. Ruangan yang digeledah adalah ruangan Biro Perekonomian serta ruangan Biro Kesra
Pantauan awak media di lokasi, sejumlah Penyidik Antirasuah itu memasuki Ruang Kerja Khofifah di lantai dua gedung utama, sekitar pukul 17.00 WIB.
Penyidik terlihat mengenakan pakaian kemeja dan menggunakan ransel lengkap dengan rompi krem bertulis KPK.
Iya tadi saya lihat mereka masuk, kata salah satu pegawai.
Sekitar pukul 17.30 WIB, beberapa orang penyidik itu kemudian keluar dari Ruang Kerja Gubernur Khofifah.
Penyidik lainnya kemudian terlihat memasuki Ruang Kerja Sekda Provinsi Jatim, dan sebagian lagi ke Ruang Kerja Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
Pantauan awak media,penyidik KPK keluar dari ruang kerja Sekdaprov Jatim Adhy Karyono pukul 19.30 WIB. KPK memang meminjam ruang kerja Adhy.
Keluar dari ruang kerja Adhy, para penyidik KPK terlihat membawa 2 koper besar warna hitam. Mereka turun lewat lift dekat lobi utama Kantor Gubernur Jatim.
Ada kurang lebih 7 penyidik KPK yang kemudian memasukkan koper besar itu ke dalam mobil Toyota Innova warna hitam. Mobil itu diparkir di depan lobi utama Kantor Gubernur Jatim.
Sementara itu, Khofifah mengaku telah mengetahui penggeledahan di ruang kerjanya oleh KPK.
Ia mengatakan saat penggeledahan dirinya tak berada di lokasi lantaran tengah mengikuti sejumlah rapat di antaranya rapal soal Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Polda Jawa Timur.
Saya tahu dari berita media, seharian saya rakor realisasi anggaran dengan Kepala OPD. Lanjut rakor Nataru di Mapolda dengan Kapolda, Kapolres, Forkopimda dan elemen instansi vertikal seperti PLN, Pertamina, BMKG, Basarnas dan tokoh agama, ungkapnya pada awak media.
Ia pun mengaku akan mendukung sepenuhnya terkait pengembangan kasus OTT yang menyeret Wakil DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak.
Prinsip pemprov siap membantu data yang dibutuhkan KPK, jelasnya.
Sebelumnya KPK telah menggeledah beberapa ruangan di Gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya, selama tujuh jam, Senin (19/12). Sejumlah koper yang diduga berisi barang bukti pun dibawa.
Para penyidik yang diperkirakan berjumlah belasan itu tiba pukul 15.00 WIB, dan baru keluar dari Gedung DPRD pukul 22.11 WIB. Penggeledahan ini diduga berkaitan dengan OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Rabu (14/12) lalu.
Pantauan awak media, beberapa penyidik tampak membawa tiga koper. Dua di antaranya berwarna hitam, dan satu sisanya berwarna merah.
(Koper) yang merah itu (isinya) ada BB (barang bukti), kata salah satu penyidik.
Selain itu, sebelum meninggalkan Gedung DPRD Jatim, Penyidik Lembaga Antirasuah itu juga terlihat menggiring seorang yang berpakaian cokelat seperti seragam Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebuah mobil yang dikendarai orang yang diduga berpakaian seragam ASN itu juga turut dibawa oleh penyidik. Mobil itu bertipe Toyota Avanza warna silver bernopol L 777 EM.
(AWA)