HILANG SELAMA LIMA HARI, PRIA ASAL NGANJUK DITEMUKAN MENGAPUNG DI SUNGAI BRANTAS MOJOKERTO -->

Javatimes

HILANG SELAMA LIMA HARI, PRIA ASAL NGANJUK DITEMUKAN MENGAPUNG DI SUNGAI BRANTAS MOJOKERTO

javatimesonline
18 Desember 2022

Petugas saat mengevakuasi korban yang hanyut di Sungai Brantas


NGANJUK, DJAVATIMES -- Viral penemuan mayat yang mengambang di Sungai Brantas dalam posisi terungkap. Korban diketahui atas nama Wasis (40) warga Dusun Dukuh RT 4 RW 1, Desa Ketandan, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk.


Kasi Humas Polres Mojokerto, Ipda Tri Hidayati mengatakan, pasca ditemukan Sabtu (17/12/2022) siang, keluarga korban datang Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. 

Ada empat orang datang untuk memastikan identitas korban, ungkapnya pada Minggu (18/12/2022).


Setelah dilakukan pengecekan oleh pihak keluarga dipastikan jika mayat tersebut adalah keluarga korban yang hilang. Korban diketahui meninggalkan rumah sejak lima hari yang lalu dan keluarga korban membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap mayat tersebut.

Korban diketahui atas nama Wasis (40) warga Dusun Dukuh RT 4 RW 1, Desa Ketandan, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. Korban meninggalkan rumah sejak lima hari lalu dan pihak keluarga menolak dilakukan otopsi sehingga jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan, katanya.


Sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki terlihat mengapung di DAM Rolak 9 pintu 1 Sungai Brantas, Sabtu (17/12/2022). Mayat berhasil dievakuasi di wilayah Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto setelah keluar dari pintu 3 dan hanyut sejauh kurang lebih 13 km.


Pertama kali, mayat diketahui warga yang melintas DAM Rolak 9 sekira pukul 06.30 WIB masuk wilayah Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Mayat terlihat di pintu 1 diantara sampah dan tanaman enceng gondok. Lantaran pintu 1 tertutup dan arus air yang cukup deras, mayat beralih ke pintu 2 dan 3.


Mayat keluar dari pintu 3 karena terbuka dan hanyut hingga ke arah Kecamatan Mojoanyar, Mojosari dan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Mayat baru bisa dievakuasi sejumlah relawan di bawah Jembatan Ngrame Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.


Setelah dilakukan identifikasi, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Korban memakai hem lengan panjang warna biru tanpa mengenakan celana.


Sementara berdasarkan pengakuan dari salah satu anggota keluarga, diduga korban bingung biaya kelahiran anaknya.





(AWA)