ALUMNI IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA '88 GELAR MISSING FRIEND DI PACET, DIHADIRI PULUHAN ALUMNI -->

Javatimes

ALUMNI IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA '88 GELAR MISSING FRIEND DI PACET, DIHADIRI PULUHAN ALUMNI

javatimesonline
11 September 2022
Missing Friends 2 di Pacet di rumah Dr. Slamet Muliono dosen Filsafat UINSA jurusan Filsafat


MOJOKERTO, Djavatimes -- Missing Friends atau dikenal dengan sebutan pertemuan bersama teman yang sempat hilang digelar oleh alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya angkatan 1988, pada Minggu (11/9/2022).


Untuk diketahui, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya kini telah berubah status menjadi UINSA (Universitas Islam  Negeri Surabaya).


Dijelaskan Drs. H. Abdul Kholiq, alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya 1988, gelaran Missing Friends ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dihelat di kampus UINSA pada 5 tahun silam.

Sejak menginjak orientasi pengenalan kampus hingga sekarang, kita sudah mengadakan Missing Friends sebanyak dua kali, urainya
.

Pada periode kedua ini, tambah Abdul Kholiq, Missing Friends ini digelar di atas pemandian air hangat natural Pacet, tepatnya di Dusun Sembung, Desa Cleket, Kecamatan Pacet.

Lebih tepatnya lagi di kediaman dosen Filsafat UINSA, Dr. Slamet Muliono yang juga merupakan alumni Fakultas Ushuludin Jurusan Aqidah Filsafat (AF) di IAIN Sunan Ampel Surabaya, tambah jurnalis Djavatimes ini.


Sementara itu, Drs. Ikhwan, M.Si. selaku penggagas Missing Friends jilid 2 menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 50 orang yang hadir dalam gelaran tersebut, yang tersebar dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim).

Kebanyakan berdomisili di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Probolinggo. Sementara alumni yang berada di luar Jatim, mereka mengaturkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Missing Friends jilid 2, urainya. 


Suasana penuh suka cita pun tampak terpancar dari raut muka alumni bersamaan dengan joke-joke (red: candaan) segar, yang mengingatkan para alumni semasa di bangku kuliah.

Kami semua merasa enjoy sekali bisa hadir pada acara Missing Friends. Kita disini seperti kembali muda lagi layaknya kita sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah, kata dia yang akrab dipanggil Mr. friend pada group alumni.


Dr. Slamet Muliono yang kedapatan menjadi tuan rumah pada gelaran Missing Friends pun turut memberikan komentar. Ia merasa bangga dan bahagia lantaran rumah barunya dapat digunakan sebagai tempat berkumpulnya puluhan alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Mohon doanya juga, semoga tempat ini nantinya dapat dijadikan bangunan pendidikan formal dan non formal, ungkapnya.


Tidak ketinggalan, Drs. Adji yang turut hadir juga menyampaikan pandangannya. Dikatakannya bahwa alumni 88 IAIN Sunan Ampel Surabaya seluruhnya sudah menjadi scientist (ilmuwan).

Namun nasib kita ditakdirkan berbeda-beda sesuai kodrat irodat ilahi, katanya.

Missing Friends 2 di Pacet di rumah Dr.Slamet Muliono dosen Filsafat UINSA jurusan Filsafat


Ditambahkannya, meskipun input yang didapat dari bangku kuliah itu sama, namun outputnya berbeda beda.

Mereka ada yang jadi dosen, guru, wartawan, usahawan, dll sesuai kodratinya sendiri-sendiri dari Sang Khaliq pencipta alam semesta, katanya.


Lain halnya dengan Dra. Ulfa, yang akrab disapa Cik Ul, yang setiap harinya menjadi guru. Ia merasa tersanjung oleh teman alumni yang tampak kompak dan bersemangat menggelar kegiatan Missing Friends.


Ditemui di tempat yang sama, Hana sebagai teman dekat Cik Ul mengungkapakna bahwa temannya itu  masih memiliki sifat yang sama, sejak dulu hingga sekarang, yakni penuh kehangatan.

Cik Ul ini penuh kehangatan. Kalau tanpa kehadiran Cik Ul bagaikan masakan tanpa garam, kata Hana.


Lebih lanjut, Drs. KH Manan berharap bahwa Missing Friends tidak hanya berakhir hari ini saja. Ia juga menerangkan wacana bahwa kegiatan Missing Friends jilid 3 akan digelar di Lombak, di kediaman Dr. Mustain yang menjadi dosen di UIN NTB.

Pada prinsipnya Missing Friends ini harus berkelanjutan, harap Drs KH Manan.





(Khol)