18 WARGA ASAL TANJUNGANOM YANG LAKUKAN RITUAL DI PANTAI SELATAN DIBUBARKAN PETUGAS -->

Javatimes

18 WARGA ASAL TANJUNGANOM YANG LAKUKAN RITUAL DI PANTAI SELATAN DIBUBARKAN PETUGAS

javatimesonline
26 Februari 2022
Tangkapan layar warga yang menggelar ritual di Pantai Watu Ulo

JAWA TIMUR, Djavatimes -- Video yang menampilkan sekelompok warga Dusun Takat Desa Kampungbaru Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk yang sedang melakukan ritual di Pantai Watu Ulo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, viral di jagat maya.

 

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak warga sedang berbaris di Pantai Watu Ulo. Mereka menengadahkan tangan menghadap pantai selatan. Sementara pengambilan video diambil dari posisi tepi pantai.

 

Kapolsek Ambulu AKP Muhammad Makruf membenarkan adanya kegiatan ritual di pantai selatan itu. Menurut dia, kegiatan itu dilakukan pada Sabtu (26/2/2022) siang. 

Kegiatan ritual itu pelaksanannya sekitar pukul 12.00 WIB lebih sedikit, kata dia



Kapolsek Ambulu yang mendapati laporan tersebut langsung mengarahkan jajarannya untuk menghentikan kegiatan ritual di pantai Payangan Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, Sabtu (26/2/2022) siang.

Ombak laut selatan Watu Ulo tidak bisa diprediksi. Sewaktu-waktu datang, kata Makruf.

Diketahui ritual tersebut diikuti 18 orang yang terdiri dari perempuan dan laki-laki yang berasal dari kelompok Kejawen Kapitayan Trimurti. Sementara ritual tersebut dipimpin oleh Tri Suno (56).

 

Menurut pengakuannya, Tri Suno bersama rombongan berangkat dari Nganjuk  hari Jumat (25/2/2022) sekira pukul 23.00 WIB dan tiba di Watu Ulo pada Sabtu (26/2/2022) sekira pukul  11.00 WIB dengan mengendarai minibus. 

Mereka sudah dua kali datang ke Watu Ulo. Pertama hari Jumat, 28 Januari 2022 dan kemudian hari ini, Sabtu 26 Februari 2022. Mereka bertujuan membersihkan diri dan prihatin dengan meninggalnya rekan-rekan dari Jember kemarin, biar jasadnya bisa langsung diterima, kata Makruf.

 

Makruf menyayangkan kegiatan ritual itu, sebab papan larangan mandi di pantai sudah terpasang. Namun, peringatan itu tidak diindahkan oleh warga sehingga tetap menggelar ritual di pantai. Padahal, sebelumnya pernah terjadi ritual maut di Pantai Payangan yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia. Kejadian itu terjadi pada Minggu (13/2/2022).

 


(AWA)